Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Melintasi dengan bibit albasia

Diselenggarakan oleh Fak. Pertanian Unpad, Bandung, menempuh jarak 16 km, tiap regu diharuskan menanam pohon pelindung di sekitar bukit dago yang mulai kritis.

2 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LOMBA lintas alam dan bukit bukan medan yang enteng, walau hanya urituk menempuh jarak 16 km. Dilengkapi walkman dan tape recorder dengan lagu-lagu mars agar semangat tetap tinggi untuk menundukkan medan yang serba berbukit---juga tak banyak menolong. Tak heran bila sebagian peserta lomba yang diadakan Fakultas Pertanian Unpad, Bandung itu pada loyo. Seperti laskar kalah perang. "Kalau tahu medanya begini berat, saya tak mau ikut," hta Yanti, 16 tahun dari regu Gabon, ketika ia baru mencapai seperlima dari jarak tempuh. Lomba tradisional ini semula berbentuk gerak jalan. Kemudian sejak tahun 1980, diubah menjadi lomba lintas lembah dan bukit. Karena ternyata banyak mahasiswa Unpad yang mencintai rimba dan alam, termasuk Ir. Iwan Abdurrachman, si pelopor yang terkenal sebagai pencipta lagu-lagu Bimbo itu. Tahun ini diikuti 320 regu dengan 1.500 orang peserta lebih, tak hanya dari Bandung, tapi juga dari Tasikmalaya, Cimahi dan Sumedang. Sifat lomba yang semula rekreasi sambil berolahraga, kemudian juga ditingkatkan dalam lomba 26 September baru lalu: mereka harus juga menanam pohon pelindung sumbangan Dinas Perkebunan Kab. Majalengka di sekitar bukit Dago yang mulai kritis itu. Tiap regu, dengan bekal sekop atau cangkul kecil, cukup menanam sebatang pohon Albasia pada lubang yang sudah disediakan panitia. Di samping itu. supaya tahu banyak mengenai lingkungan hidup, mereka diminta menjawab 25 pertanyaan yang sudah disediakan--semua menyangkut seluk- beluk lingkungan. Hasilnya, sekiur 2 ha tanah kritis dari 10 tanah kritis yang ada di Dago ditanami pohon. Barangkali karena terlalu lelah, ada peserta yang menanam pohon tanpa akar. Dengan cara serampangan ini hasilnya terlihat setelah lomba dua tahun lalu. "Hanya 30% pohon yang hidup," kata Hendy Jatnika, ketua panitia penyelenggara lomba. Dalam lomba hari Ahad lalu, para peserta dlepas dari Fak. Pertanian Unpad di bukit Dago. Mereka mula-mula menuruni bukit, kemudian melintasi sawah. Sawah landai itu hanya beberapa meter, sudah harus merayapi bukit lagi dengan kemiringan sekitar 40-60 derajat. Para peserta yang kebanyakan remaja mulai ngos-ngosan. Begitu seterusnya: mendaki bukit dan menuruni lembah. Pada pos 11, berjarak lebih kurang 6 km dari tempat start, regu putri Remaja dan Bandos menyerah. Beberapa orang perlu ditolong. Tapi di pos itu panitia tak menyediakan kendaraan, karena lokasinya memang sulit dijangkau. "Ya, terpaksa kami gotong," kata Asep, salah seorang peserta. Tak sedikit pula peserta putra yang bahu-membahu berjalan supaya regu tetap utuh. Ada juga yang berusaha mendorong panut kawannya, kedka ada yane tak sanggup lagi mendaki. Ada pula peserta yang berlari ketika menuruni bukit. Tapi karena bukit amat terjal, ia tak mampu menghentikan larinya. Akhirnya ia berguling-guling. Yang tidak siap berlomba tapi beruntung adalah Alit dan kawan-kawannya. Pelajar SMP 11 Tasikmalaya itu ikut hanya karena pengalamannya di kepramukaan. Alit mengaku sering berkemah di gunung, sebelum Galunggung meletus. Bekal itulah yang membuat Alit dan regunya jadi juara I tingkat SLP putra. "Kami tak menyangka jadi juara," kata Alit bangga. Sedang grup tingkat umum dengan persiapan matang dan meraih juara adalah regu putri Afiat 1. Grup gerak jalan dari Bandung ini sudah rutin berlatih 5 km tiap hari. Waktu tempuh mereka 3 jam 19 menit--waktu yang ditentukan panitia 3,5 jam. Afiat I kemudian ditetapkan sebagai juara umum karena dinilai rapi, punya dayatahan, disiplin serta mengenal lingkungan dengan baik. Juara-juara lainnya adalah: tingkat SLP putri SMP Providentia Bandung, tingkat SLA putra SMA-BPI Bandung sedang tingkat SLA putri SMA I Tasikmalaya. Untuk tingkat umum putra di juara Avalance Bandung. Pada tingkat perguruan tinggi yang jadi juara Fak. Peternakan Unpad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus