Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Memang Tidak Lucu, Vitali

Sidang ioc menolak dipindahkannya olimpiade dari moskow. diusulkan di kota olimpia, untuk olimpiade permanen. (or)

23 Februari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUHU di bawah titik beku ternyata tak mendinginkan kepala delegasi Uni Soviet yang mengikuti sidang Komite Olympiade Internasional (IOC) di Lake Placid, New York. Mereka memboikot rapat pertama dari sidang IOC itu ketika Menlu Cyrus Vance tampil di podium dan mengecam invasi Uni Soviet ke Afghanistan. Menlu Amerika Serikat itu mendesak IOC untuk memindahkan tempat penyelenggaraan Olympiade dari Moskow ke negeri lain. "Menurut pandangan pemerintah kami," katanya, "akan merupakan pelanggaran terhadap prinsip dasar olahraga bila bersikap atau pun mengikuti Olympiade yang justru diselenggarakan di negara yang baru-baru ini menciptakan perang, dan dengan tegas menolak seruan PBB untuk menghentikan agresinya dan kemudian menarik mundur pasukannya." IOC menolak seruan itu pekan lalu. "Penyelesaian terhadap masalah politik dunia sama sekali bukan tanggungjawab IOC," jawab Ketua IOC, Lord Killanin. Ia menambahkan bahwa penunjukkan Moskow sebagai tuan rumah adalah atas kesepakatan bersama. "Kendati situasi politik mengalami perubahan hari ini, IOC tetap berpegang pada perjanjian yang dibuat tahun 1974. Dan kita semua harus mematuhinya." Sidang IOC ke-82 secara bulat memutuskan pesta olahraga dunia tersebut harus tetap diselenggarakan di Moskow. Tapi Presiden Jimmy Carter menegaskan pemerintahnya akan tetap memboikotnya apabila Uni Soviet tidak meninggalkan Afghanistan sampai 20 Februari. Ketua Komite Olympiade AS (USOC), Kobert Kane, melaporkan bahwa 75% rakyat AS cenderung mendukung sikap Carter tadi. Kanada telah melangkah lebih jauh. Perdana Menteri Joe Clark mengingatkan Komite Olympiade Kanada (COA) bahwa pemerintahnya akan menghentikan bantuan keuangannya bila mereka mengirimkan atlet ke Moskow. Di London, Margaret Thatcher akan menasihati atlet Inggris untuk tidak berangkat pula. "Olympiade Moskow, seperti halnya Olympiade Berlin 1936, akan dipergunakan seluruhnya untuk maksud-maksud propaganda, " kata PM Inggris itu. Ancaman boikot AS ternyata menggetarkan Moskow. "Tidak lucu Olympiade tanpa atlet AS," kata Vitali Smirnov, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Olympiade Moskow. Ia menghimbau USOC agar mau memenuhi undangannya. Smirnov menolak menjawab pertanyaan tentang ultimatum Carter bahwa Uni Soviet harus menarik diri dari Afghanistan bila menginginkan tampilnya atlet AS di Moskow. "Itu adalah urusan tentara Uni Soviet," katanya. Ia satu-satunya pejabat Olympiade Uni Soviet yang berbicara kepada wartawan sejak krisis Afghanistan. Dari kalangan IOC terbetik berita bahwa Killanin mungkin akan ke Moskow untuk menghimbau Presiden Leonid Brezhnev agar memanggil pulang pasukan Uni Soviet dari Afghanistan supaya Olympiade Moskow dapat diselenggarakan dalam keadaan biasa. Kuncinya memang di sana. Sementara itu PM Yunani, Constantine Karamanlis kembali mengusulkan kota Olympia, tempat pesta olahraga dunia itu pertama kali diadakan, sebagai tempat permanen dalam penyelenggaraan Olympiade. Gagasan Karamanlis itu mendapat dukungan di Senat AS dengan perbandingan suara 88 lawan 4. Bahkan menganjurkan agar Yunani segera menjadi penyelenggara Olympiade 1980. Tapi dalam sidang IOC kemarin, usul Karamanlis tak terdengar dibicarakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus