Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic setelah kerja sama selama 5 tahun

29 Maret 2024 | 18.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic melalui unggahan Instagram pada, Rabu, 27 Maret 2024. Ia menulis pesan, cerita setelah hubungan lima tahun yang terjalin menghasilkan 12 Grand Slam.

"Goran dan saya memutuskan untuk berhenti bekerja bersama beberapa hari yang lalu," tulis Djokovic di Instagram. "Chemistry kami di lapangan mengalami pasang surut, namun persahabatan kami selalu solid."

Profil Goran Ivanisevic

Dikutip dari Tennis Majors, Goran Ivanisevic pensiunan petenis dan pelatih asal Kroasia. Ia melatih pemain Novak Djokovic sejak 2019. Ia juga tercatat melatih Marin Cilic, Tomas Berdych, dan Milos Raonic.

Dikutip dari The Famous People, Ivanisevic lahir di Split, Kroasia, pada 13 September 1971. Ivanisevic belajar tenis di Zagreb dan sudah terampil bermain pada usia 12 tahun. Ivanisevic memulai karier profesional pada 1988. Ivanisevic meniti kariernya di turnamen ganda bersama Rudiger Hess dan memenangkan turnamen pertamanya di Frankfurt.

Satu tahun menjadi profesional, Ivanisevic lolos ke turnamen Grand Slam pertamanya di Australia Open 1989. Ia memenangkan empat pertandingan di tahap awal, namun disingkirkan oleh Miloslav Mecir di perempat final.

Prestasi besar pertamanya dalam tenis terjadi di Roland Garros pada 1990. Ivanisevic mengalahkan unggulan kedua Boris Becker dan mencapai perempat final. Bulan berikutnya Ivanisevic mencapai empat besar di Wimbledon. Pada akhir 1990, ia menduduki peringkat kesembilan dunia, sebagaimana dilansir Tennis Fame.

Pada 1992, Ivanisevic mencapai final tunggal Wimbledon pertamanya setelah mengalahkan Pete Sampras dan Ivan Lendl. Namun, dia gagal dari Andre Agassi di final. Pada tahun yang sama, Ivanisevic juga memenangkan medali perunggu kategori tunggal dan ganda di Olimpiade XXV 1992.

Karier Ivanisevic mulai menanjak pada 1994. Kala itu, ia mencapai final Wimbledon untuk kedua kalinya meski kalah dari juara bertahan Pete Sampras. Penampilannya tersebut membantunya mencapai peringkat tunggal tertinggi dalam kariernya di peringkat 2 dunia.

Pada 1995 Ivanisevic memenangkan Piala Grand Slam, mengalahkan Todd Martin di final. Di Wimbledon tahun yang sama, dia kalah di semifinal dari Sampras. Tahun berikutnya dia memenangkan lima gelar tunggal terbaik dalam kariernya. Ia bekerja sama dengan Iva Majoli untuk memenangkan Piala Hopman 1996 untuk Kroasia.

Tak berhenti disitu, Ivanisevic mengalahkan Muster dalam pertandingan tunggal Piala Davis 1997. Pada tahun yang sama, ia sekali lagi diangkat ke peringkat 2 dunia. Dia mencapai final Wimbledon ketiganya, sekali lagi menghadapi Sampras, pada 1998. Sejarah terulang kembali ketika dia akhirnya kalah dari Sampras dalam lima set.

Tiga tahun berikutnya karier Ivanisevic redup, karena mengalami cedera. Ia dianugerahi wildcard untuk masuk ke undian tunggal di Wimbledon 2001. Kala itu, Ivanisevic mencapai puncaknya setelah mengalahkan juara dunia Carlos Moyá, Andy Roddick, Marat Safin, Fredrik Jonsson dan Greg Rusedski untuk mencapai semifinal.

Goran Ivanisevic menghadapi Henman dan mencapai final melawan mantan juara Amerika Serikat Terbuka, Patrick Rafter. Ivanisevic mengalahkan Rafter dengan kemenangan mengejutkan menjadi satu-satunya peserta pria yang memenangkan Grand Slam sebagai wildcard.

Dikutip dari db4tennis, Wimbledon 2001 kompetisi terakhir dalam karier Ivanisevic. Dia rehat karena operasi bahu pada 2002. Dia kembali ke tenis pada tahun-tahun berikutnya, namun memutuskan pensiun pada 2004.

Setelah pensiun Ivanisevic bermain di ATP Champions Tour (sirkuit senior). Pada 2005 Ivanisevic terpilih menjadi salah satu dari empat wakil presiden Komite Olimpiade Kroasia (HOO) yang bekerja di bawah presiden Zlatko Mateša. Ia juga menjadi anggota tim Kroasia untuk final Piala Davis melawan Slovakia di Bratislava. Ivanisevic menerima medali pemenang bersama Mario Ani, Ivo Karlovi, Ivan Ljubii dan kapten tim Nikola Pili.

Pada Juni 2006, dia tampil di turnamen Calderstones Park di Liverpool. Pada November di tahun yang sama, Ivanisevic memenangkan turnamen Merrill Lynch Tour of Champions di Frankfurt, mengalahkan John McEnroe.

Selama menjadi pelatih, Ivanisevic melatih Marin Ili dari September 2013 hingga Juli 2016. Ia membawa Ili meraih satu-satunya gelar mayornya hingga saat ini di Amerika Serikat Terbuka 2014. Ia juga melatih Tomáš Berdych untuk laga Western & Southern Open 2016. Ia melatih Milos Raonic dan Novak Djokovic sejak 2019.

Pilihan Editor: Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus