Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Menghina Khomeini ?

Wasit sudarso diludahi oleh manager kesebelasan iran (nazraty) dalam turnamen piala marah halim. gara-gara salah dengan dan salah tafsir. tim iran dipulangkan esoknya via singapura.

24 Mei 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AHMUD Kamiabipur, kuasa usaha kedutaan besar Iran di Jakarta, memerlukan terbang ke Medan setelah mendapat kawat dari panitia pelaksana Piala Marah Halim. "Imam Khomeini itu adalah milik dunia Islam," katanya. "Apa salah bila ia diperkenalkan di sini" Kamiabipur mencoba menjelaskan bahwa para pemain Iran tidak bermaksud jelek. Mereka tadinya membikin heboh dengan mengarak gambar Khomeini di Stadion Teladan, menarik perhatian yang berlebihan di pusat pertokoan dan masjid, hingga berurusan dengan alat negara (TEMPO, 10 Mei). Persoalan tim Iran ternyata belum selesai di situ. Kemudian manajer tim Iran, Naraty, meludahi wasit Sudarso setelah mereka dikalahkan tim Belanda (1-2). Alasannya ialah Sudarso telah menghina Khomeini dengan sebutan monkey (monyet). Waktu itu, menurut wartawan TEMPO Zakaria M. Passe, memang ada penonton yang berteriak "mati". Ternyata di kuping Nazraty itu terdengar monkey. Dan ia langsung menuding Sudarso yang mengucapkannya. Betulkah tuduhan itu? "Saya ini 'kan orang Islam," kata Sudarso. "Masakan saya mau mengejek Khomeini." Tapi Sudarso mengakui bahwa sewaktu menuding Nazraty, dan mengeluarkan kartu merah -- ia mengucapkan: "Kepala kaulah." Ucapan itu dikira manajer tim Iran suatu penghinaan terhadap "Ayatullah". Langsung ia meninju. Sudarso sempat mengelak. Malah Nazraty yang kena jab Sudarso. Setelah keributan (11 Mei malam) itu, ada usaha memulangkan tim Iran segera. Tapi mereka baru bisa diberangkatkan via Singapura, esoknya. "Kami ini diundang. Tapi diperlakukan seperti penjahat saja," kata Ali Mostapha Nejard, salah seorang pemain Iran, sebelum berangkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus