Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Lahirnya Asfa, Tandingan AASF

Tim indonesia menempati urutan ke-3 setelah jepang & korea selatan, kelima negara peserta invitasi renang asia'80 melahirkan amateur swimming federation of asia (asfa) untuk memajukan renang di asia.

24 Mei 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DOMINASI Jepang di kolam renang, untuk ukuran Asia, masih belum tergoyahkan. Dari 29 nomor yang diperlombakan dalam Invitasi Renang Asia 1980 di Senayan, Jakarta, cuma 7 medali emas yang lolos dari tangan mereka pekan lalu. Rahasianya? "Disiplin dan kerja keras," kata manajer tim Jepang, M. Tokuda. Walau Jepang menyabet banyak medali emas, rekor Asia tak ada yang tumbang di tangan mereka. Mengapa? "Mereka memang tidak dipersiapkan untuk itu," kata pelatih, Y. Kyo. "Target untuk mereka adalah Iympiade 1984 di Los Angeles." Para perenang Jepang yang terjun di Senayan itu berusia 16 sampai 18 tahun. Satu-satunya perbaikan prestasi tingkat Asia dibuat oleh perenang Singapura, Ang Peng Siong. Ia mempertajam rekor 100 m gaya bebas Tsuyoshi Yanagidate dari Jepang dalam Asian Games 1978 di Bangkok. Waktu tempuh Ang adalah 53,78 detik (rekor lama 54,01 detik). "Persiapan saya untuk invitasi ini tak panjang. Cuma satu minggu," kata Ang. Tapi "karena bersaing dengan perenang-perenang tangguh, saya terpaksa mengeluarkan semua tenaga, dan tak sia-sia." Selama ini Ang, 17 tahun, hanya berlatih dua kali dalam sepekan. Ang yang akan memasuki dinas pemerintah, mungkin jadi tentara bulan depan, meraih satu-satunya medali emas untlh Singapura. Tim Indonesia, yang menempati urutan ke-3 setelah Jepang dan Korea Selatan, merenggut 3 medali emas atas nama Lukman Niode (2) dan Nunung Selowati (1). Nunung mempertajam rekor nasional 100 m gaya kupukupu putri, yang tadinya dipegang Naniek Suwaji (sejak pekan lalu menjadi Nyonya Iskandar). Waktu tempuh Nunung adalah 1 menit 7,79 detik (rekor lama 1 menit 8,23 detik). Lampu Hijau Lukman, 16 tahun, kali ini tak memperbaiki prestasi. Ia Ihengaku persiapan latihannya pendek, dn itu pun dilakukannya dengan separuh hati. "Soalnya, saya lagi mencari-cari sekolah," katanya. Ia baru saja tamat SMP. Yang tak beruntung meraih emas adalah tim Malaysia. Mereka (memboyong 3 perak dan 1 perunggu) menjadi jurukunci. Di luar kolam, kelima negara peserta Invitasi Renang Asia 1980 telah melahirkan organisasi baru: Amateur Swimming Federation of Asia (ASFA). Woon Sui Kut, wakil Singapura, mengatakan ASFA adalah untuk memajukan renang di Asia dengan rencana yang efektif. Dan "tidak bermaksud menentang A mateur Asian Svimming Federation (AASF) yang sudah ada," ujar Woon. AASF dibentuk waktu Asian Games VIII di Bangkok, 1978. "Sampai saat ini negara-negara Asia tidak memetik hasil nyata dari badan tersebut," kata M.F. Siregar, sekjen KONI, yang juga duduk di PRSI. Badan manakah yang akan mendapat pengakuan Federasi Renang Internasional (FINA) sebagai lembaga resmi di Asia "ASFA sudah mendapat lampu hijau," kata Siregar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus