KRISIS pemain puteri yang selama ini dikuatirkan akan
mengundasng Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
tampak menjadi kenyataan, kini. Pemanggilan untuk memasuki
pelatnas South East Asia SIA) Games yang dikirimkan Pengurus
Besar ternyata tidak semua pemain yang dapat memerlukannya.
Sriwiyanti, pemain asal Jawa Timur yang termasuk barisan inti
adalah orang pertama yang tidak bisa bergabung dengan pemain
terpilih lainnya. Ia akan memasuki 'pusat latihan manusiawi'
dengan pemuda pilihannya. Poilot, pemain bulutangkis putera dari
daerah yang sama.
Tak Ada Pilihan Lain
Ketidakhadiran Sriwiyanti lalu digantikan oleh Tjan So Goan,
pemain muda Jawa Timur yang kini bergabung dalam klub Jaya
Raya, Jakarta asuhan Rudy Hartono. Tapi ia ternyata pagi-pagi
juga tak bisa memenuhi harapan lantaran kondisi fisiknya yang
belum elok. Menurut Rudy Hartono, pemain asuhannya ini masih
harus beristirahat karena baru habis dioperasi. Tjan So Goan
menderita gangguan kecil pada kakinya.
Dua pemain terpilih mengundurkan diri, sudah. Yang sekarang
menghuni pelatnas adalah Verawaty, Tati Sumiran, Theresia
Widyastuti, Regina Masli, Imelda Wiguna, dan Ivana. PBSI tampak
tak punya jalan keluar lain kecuali menarik Minarni, 33 tahun,
untuk mengisi kekurangan pemain yang mencemaskan tersebut.
Minarni, ibu 3 orang putera yang juga terjun ke dunia promosi
dengan mengiklankan keju Kraft, tak menampik penunjukan itu.
Tanggungjawab yang dilimpahkan padanya adalah dalam partai
ganda. Menurut PBSI, ia akan dikawinkan dengan Verawaty.
Pemunculan pasangan Minarni dan Verawaty tampak cukup melegakan
penggemar bulutangkis yang resail. Bagaimana pun daiam kondisi
sekarang kehadiran Minarni, bekas pasangan Regina Masli dalam
turnamen Piala Uber, Juni 1975 kelihatan diperlukan. Sekalipun
usianya sudah meningkat tua, tapi kematangan seorang pemain yang
dimilikinya belum hilang sama sekali. Ia tentu lebih
berpengalaman dari Tjan So Goan. Ia bisa membaca permainan
lawan serta mampu mengembalikan bola ke pojok yang sulit. Dan
Verawaty memang memerlukan seorang seperti Minarni untuk turun
bermain ganda. Sebab ia akan lebih banyak berperan sebagai
tukang smash dari setiap pengembalian bola dari lawan.
Kemungkinan lain dari pemanfaatan kehadiran Minarni adalah
menjodohkannya dengan Imelda. Pasangan ini pun cukup bisa
diandaikan. Karena keduanya adaiah sama-sama pemain ganda.
Imelda adaiah pasangan Widyastuti waktu turnamen Piaia Uber
lalu. Lagi pula Imelda punya kemampuan yang baik sebagai pemaku
serangan musuh. Sekiranya pilihan terakhir PBSI jatuh pada 2
nama belakangan ini, keuntungan lain yang diperoleh adaiah
Verawaty bisa mencurahkan perhatian sepenuhnya dalam parti
tunggai. Bukankah dengan menempathan Verawaty sebagai pemain
tunggai dari dirinya dapat diharapkan 2 medali daiam nomor
beregu dan perorangan? Tiket perorangan lainnya kemungkinan akan
berkisar pada Tati, Imelda dan Widyastuti - itu pun kalau
Widyastuti ambil peluang. Dalam PON IX lalu, ia hanya bermain
ganda.
Dari materi yang langka, kemungkinan variasi yang bisa
dilahirkan PBSI pun terbatas pula. Titik tolaknya cuma erkisar
pada Minarni. Karena pasangan Widyastuti/Regina, juara PON IX
tidak ada tanda-tanda akan diceraikan. Sekalipun penjodohan
kembali Widyastuti dan Imelda akan menghadirkan pasangan yang
lebih ampuh. Lantaran fokus permasalahan terpusat pada Minarni,
orang pun mulai membicarakan kondisi fisiknya. Sejak ia
mengundurkan diri sebagai pemain 2 tahun silam dan kemudian
memangku jabatan pelatih, keadaan tubuhnya memang tidak begitu
prima lagi.
Adakah dalam tempo 1« bulan (SEA Games akan berlangsung di Kuala
Lumpur, 19 s/d 26 Nopember) Minarni mampu menjawab tantangan
itu? Ia tidak mau sesumbar. Tapi tekad untuk mencurahkan
perhatian sebagai pemain telah dimulainya dengan melepaskan
jabatannya sebagai pelatih pemain puteri. Jabatan itu kini
dipegang oleh bekas pemain nasional putera, Atik Jauhari.
Nampaknya segala ihtiar ditempuh untuk meraih 3 medali emas dari
bulutangkis puteri dalam nomor beregu, serta tunggal dan ganda
pada partai perorangan. Karena 4 medali emas lainnya yang
dibebankan atas tim putera pada nomor pertandingan yang sama
ditambah dengan ganda campuran tidak begitu merisaukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini