Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ujian dan formatur

Ikatan motor indonesia membentuk 8 formatur untuk menghidupkan olah raga balap motor di indonesia. mereka yang terpilih, harus memperbaiki ketinggalan indonesia di sirkuit.

24 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUNIA balap di Indonesia belakangan ini tampak agak sepi dari kegiatan. Kalender.acara triwulan yang semula direncanakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk menunjang prestasi dan pengalarnan pembalap ternyata mandeg di tengah jalan. Sejak lembaga itu dibentuk tahun silam, baru 2 kali program balapan yaag terlaksana. Jakarta Motor Racing Management (JMRM) yang dipercayakan sebagai pelaksana kelihatan tak mampu berbuat banyak mengelola kegiatan. "JMRM itu impoten," komentar pembalap Tinton Suprapto. Tudingan itu tampak ada benarnya. Dua pekan lalu, IMI memberi mandat baru kepada 6 pembalap dan 2 mekanik untuk menghidupkan kembali acara balapan di sirkuit Ancol, Jakarta. Mereka yang terpilih adalah Tinton Suprapto, Beng Suswanto, Doli Indra, Robert Silitonga, Barnbang Sudarsono, Benny Hidayat, Suparto Suyatno dan Bachtiar masing-masing 2 orang mewakili mobil, go-kart, motor dan mekanik. Kepada mereka diberi tempo 1 bulan untuk menuangkan acara balap pada pertengahan Oktober depan. "Maksud pengadaan balapan ini, selahl guna menghidupkan kalender acara kembali, juga untuk mencari bibit-bibit pembalap baru," lanjut Tinton yang menduduki kursi sekretaris Panitia Balapan. Penekanan masalah pada 2 mata persoalan itu dimaksudkan Tinton adalah untuk mengejar ketinggalan dunia balap Indonesia dibandingkan dengan negara-negara luar. "Setiap kali ada balapan di Ancol, kita selalu mengatakan bahwa kita masih ketinggalan 1 tahun dari luar negeri baik dalam pelaksanaan maupun pada segi ketrampilan di sirkuit," tambahnya. "Kapan kita mau maju, kalau tidak dari masa sekarang ini diadakan perbaikan dalam berbagai segi." Ia juga mengatakan dari segi kwantitas pembalap, Indonesia tak kalah dibandingkan negara lain. Hanya saja di sini mereka tidak mendapat penyaluran yang layak akibat keterbatasan kegiatan balap. Sehingga, "yang muncul adalah nama yang itu-itu juga," ujar Tinton sambil menyebut pemhalap Beng Suswanto. Aswin Nasution Hanny Wiano alias Chepot, Bambang Sudarsono dan lain-lain. Mereka ini adalah pembalap yang sering berpartisipasi di berbagai kejuaraan di luar negeri. Kekurangan yang terjadi selama ini menurut Tinton, dikarenakan kurang komunikatifnya induk organisasi dengan perakit mobil dan pembalap. "Kalau saja kita punya kalender yang teratur, saya rasa masalah ini tidak akan menjadi hambatan lagi," ucap Tinton. Hal itu di mata Tinton disebabkan penyelenggaraan balap belum diurus secara profesional. Ia menyebut contoh, adanya perakit mobil yang tidak ambil bagian dalam balapan lantaran mereka diberitahu dalam waktu yang mepet dengan perlombaan. Sehingga tidak dapat mempersiapkan diri. "Saya percaya, kalau approach (pendekatan)nya kena, penyakit kendaraan bermotor itu pasti mau berpartisipasi setiap kali balapan," cerita Tinton. "Bukankah arena balap itu merupakan media pronlosi dari produksi mereka?". Dari segi kehadiran pembalap luar negeri, Tinton mengatakan, kedatangan mereka itu di sini kebanyakan didasari atas persanabatan dengan pembalappembalap Indonesia. Bukan karena penghargaan pada panitia penyelenggara semata. Tinton mungkin benar. Pembalap Hongkong, Albert Poon pernah menyebut soal itu. Poon adakah kawan dekat pembalap Yan Damladi. Adakah kedelapan formatur ini akan mampu menjawab kekurangan masa lalu? "Ini adalah ujian buat kita. Meski waktunya cukup suntuk, tapi kita akan kerjakan apa yan terbaik kita bisa," janji Tinton selalu sekretaris Panitia Balapan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus