Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Menyerang Dengan Tenaga Baru

PSSI PPD kalah 0-2 oleh Santos, Brazil, dalam pertandingan persahabatan. Permainan PSSI PPD yang sudah diperkuat pemain Garuda dan eks galatama ini cukup enak ditonton. Sinyo tak menyaksikan. (or)

25 Mei 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CORAK permainan PSSI Pra-Piala Dunia agak berubah. Muncul untuk satu pertandingan uji coba melawan kesebelasan Santos, Brazil, Sabtu pekan lalu di Stadion Utama Senayan, Jakarta, kesebelasan asuhan Sinyo Aliandu tak lagi menerapkan corak permainan bertahan. Sambil menyisipkan beberapa muka baru, yang dipilih dan baru ditarik Sinyo untuk memDerkuat timnva - setelah berhasil menjuarai subgrup 3 B -- PSSI Pra-Piala Dunia tampil dengan corak permainan yang lebih enak ditonton. Kendati, pada akhirnya, mereka kalah 0-2 dari kesebelasan tamu yang pernah memiliki pemain terkenal Pele itu. Hanya sekitar sepekan setelah menjuarai babak pertama penyisihan Piala Dunia, bulan lalu, Sinyo memang memilih tujuh pemain: empat dari Garuda dan tiga dari eks klub Galatama untuk memperkuat timnya. Mereka adalah Noach Meriem, gelandang penyerang, Budiawan, stopper, Azhari Rangkuti back kanan, Anjar Rohmulyono, penyerang, (semuanya dari PSSI Garuda), Didiek Darmadi, back kiri (eks Indonesia Muda Galatama), Hengkie Sieger dan Sulianto, pemain tengah (keduanya eks Warna Agung Galatama). Di antara mereka, di babak pertama, sempat diturunkan Noach, 21, di posisi gelandang kiri dan Didiek Darmadi, 26, sebagai back kiri. Keduanya, sepintas tampak sudah mulai in kendati belum rapi benar dalam bekerja sama dengan pemain-pemain lama yang tetap dimotori Herry Kiswanto, sebagai kapten. Didiek, bekas back kiri andalan IM yang tahun lalu sudah membubarkan diri, termasuk salah seorang muka baru yang main "sesuai dengan harapan" Asisten Pelatih Salmon Nasution. Hanya Noach, kelahiran Biak, Irian Jaya, bekas gelandang penyerang tim PSSI Galasiswa ini yang tampak masih kikuk di babak pertama itu. Agaknya, posisi gelandang kiri belum sepenuhnya cocok buat lulusan siswa SMA Ragunan ini. Di babak kedua, tim juara subgrup 3 B yang tak lama lagi akan memperebutkan juara grup 3 melawan Korea Selatan ini (Lihat: Box) sempat juga mencoba Budiawan, stopper yang kemudian dimasukkan menggantikan Didiek Darmadi. Anak Semarang yang kini berusia 21 tahun ini juga tampil lumayan. "Rata-rata anak-anak sudah mulai main tak hanya mengandalkan tenaga, tapi juga otak," kata Acub Zainal, ketua PSSI bidang Galatama, yang ikut mendampingi Salmon. Sinyo Aliandu sendiri tak hadir di pertandingan persahabatan ini karena ibunya baru saja meninggal. Toh, tanpa disaksikan Sinyo, penampilan corak baru PSSI Pra- Piala Dunia ketika melawan juara Liertadores (juara antarklub Amerika Latin) pada 1962-1963 itu "memuaskan", kata Salmon. Dan tak hanya pelatih bekas pemain Persija ini yang berpendapat demikian. Kadir Jusuf bahkan menilai kendati kalah, PSSI bermain bagus "terutama di babak pertama". Bahkan ia meminta agar kekalahan kali ini diterima secara realistis. "Sebab, Santos bukan klub sembarangan. Dia datang dengan sedikitnya lima pemain nasional," kata Kadir. Ia hanya agak kurang mengerti dengan penempatan beberapa pemain. Misalnya Noach Meriem, yang menurut dia lebih baik sepenuhnya diberi kesempatan untuk main di posisinya, gelandang penyerang. "Noach itu tipe pencetak gol di posisinya, kalau itu diberikan sepenuhnya pada dia, saya yakin dia akan bisa," kata Kadir. Paling tidak memang sudah terlihat, beberapa pemain baru yang dicoba PSSI Pra-Piala Dunia, sekalipun tanpa Adjat Sudrajat dan Adolf Kabo, lumayan dalam menghidupkan permainan. Toh semua, menurut Salmon, sekadar percobaan, sambil menunggu pertandingan menghadapi lawan kuat Korea Selatan. "Putusan akhir" corak mana yang nanti bakal dipakai dan susunan pemain mana yang akan diturunkan menghadapi Korea Selatan akan diumumkan Sinyo Aliandu sekitar seminggu sebelum bertanding.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus