THAN Than sudah mengikuti lomba atletik internasional sejak
berusia 16, dan hampir tak pernah pulang ke negaranya, Birma,
tanpa medali emas. Di Jakarta pekan lalu Than Than --sudah 8
tahun menjadi Ny. Ko Htay Aung -- masih tetap tak terkalahkan.
Dalam SEA Games X itu ia memenangkan medali emas--lari 400 m.
800 m.
dan lari gawang 400 m. Malah untuk nomor lari gawang 400 m, yang
baru ditekuninya selama 5 bulan, ia berhasil mempertajam rekor
Asia dari tangan pelari Jepang, Yumiko Aoil. Waktu tempuh Than
Than tercatat 60,12 detik (rekor lama: 60,46 detik). "Kunci
keberhasilan saya adalah latihan keras," katanya.
Than Than--lahir 25 tahun lalu di Myit Kyina, Birma
Utara--memang sudah menyenangi dunia lari sejak di bangku SD.
Sekarang sebagai karyawan Perusahaan ragang Negara di Rangoon,
ia tetap berlatih secara teratur, pagi dan sore. "Tanpa latihan
teratur, seorang atlit tak mungkin bisa mempertahankan
prestasinya," tambahnya.
Ia--tinggi 162,5 cm--mengaku tak punya resep istimewa. "Makanan
pokok di negeri kami juga nasi," ujarnya. Tapi Than Than gemar
juga bersepeda. Dari rumahnya ke tempat latihan sekitar 5 km, ia
mengendarai kendaraan roda dua ini. Faktor lain? "Saya terharu
kalau bendera nasional saya dikibarkan." Ia menambahkan bahwa
semua itu dilakukannya untuk Birma, negara sosialis.
Karena penampilannya yang memukau itu, Than Than bersama
Jennifer Tin Lay dan Than Zin, juga dari Birma--serta Melly Mofu
dari Indonesia--terpilih sebagai 'atlit terbaik' di nomor
atletik SEA Games X ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini