WILLEM T. Item, pelatih renang, tampak bangga sekali pekan
lalu. Kedua anaknya, Gerald H.P. Item dan John D. Item, sungguh
berprestasi selama SEA Games X. Jerry terutama, yang turun di 9
nomor pertandingan, berhasil memperoleh 8 emas (5 atas namanya
sendiri dan 3 atas nama regu Indonesia) serta 1 perak. Sementara
John merebut 3 perak dan 2 perunggu atas namanya sendiri.
Satu-satunya peluang emas yang lolos dari tangan Jerry adalah
nomor 100 m Gaya Kupu-kupu. Jerry, sebagai spesialis GKK
sesungguhnya sudah memastikan diri di gaya ini. Tapi Neo Chwee
Kok, pelatih renang Singapura, yang mengetahui Jerry mendapat
banyak kerja rangkap, menyimpan Richard Quek supaya tetap segar
bugar sampai nomor itu diturunkan.
"Saya sudah coba dengan seluruh kekuatan yang ada," ungkap Jerry
merendahkan hati. "Tapi harus diakui dia (Quek) lebih baik."
Sejak perenang Gaya Bebas, Kristiono Sumono menyatakan mundur
dari SEA Games X, Jerry harus membagi perhatian. Ia dibebani
tanggungjawab supaya juga mengambil 2 emas dari nomor 100 m dan
200 m Gaya Bebas yang dulu dipegang Kristiono, sementara 2 nomor
sisanya dipertaruhkan di pundak perenang Dwi Wijayanto. "Jerry
terlalu banyak merangkap," kata ayahnya. "Ini memang berbahaya,
tapi apa boleh buat."
Jerry, 19 tahun, 171 cm dan berat 67 kg, sudah sejak 1968
mencebur di kolam renang. Ia dan John merupakan buah dari
Program Kelompok Umur yang diperkenalkan Persatuan Renang
Seluruh Indonesia, sejak 7 tahun silam. Pernah bersekolah dan
berlatih di California, AS, bersama Kristiono, Jerry menyongsong
SEA Games X dengan latihan berat. Hasilnya, ia menumbangkan 4
rekor SEA Games IX, termasuk rekor 100 m Gaya Bebas atas nama
Kristiono.
Tapi Jerry mulai merisaukan kelangsungan pendidikannya. Item,
sang ayah bermaksud mengirim anaknya kembali belajar di AS.
"Renang memang penting. Tapi kalau sudah mendesak, sekolah harus
didahulukan," kata Jerry.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini