Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepergian Mario Gotze ke Bayern Muenchen disambut kemarahan fans Borrusia Dortmund. Mereka membakar jersey bernomor 10 dan mengganti nama Gotze dengan sebutan Judas, atau si pengkhianat.
Gotze merupakan produk asli Borrusia Dortmund. Bapaknya, Jurgen Gotze, yang seorang profesor di Universitas Teknologi Dortmund, mengirimnya ke klub itu. Bakatnya hebat. Dia pun masuk tim anak-anak klub itu pada saat berumur 8 tahun.
Pelan-pelan kariernya menapak dengan jelas, hingga akhirnya bermain untuk tim senior pada saat umurnya masih 17 tahun. Setahun kemudian, dia pun direkrut masuk tim nasional Jerman.
Setelah hebat, dia malah menyeberang ke klub seteru. Di mata penggemarnya, ia tak ubahnya seperti kacang lupa kulitnya.
Pelatih Dortmund, Jurgen Klopp, juga tidak happy dengan kepindahan itu. Namun, keberatannya adalah soal waktu yang tidak tepat. "Saya kira Bayern mengumumkan deal pada saat yang tidak tepat," katanya.
Berita kepindahan Gotze memang diumumkan pada saat Dortmund bertanding melawan Madrid di leg pertama, akhir April lalu.
Apa pun yang terjadi, kepindahan Gotze pun mulus. Kepindahannya dibayar Muenchen dengan harga fantastis, yakni 31 juta pound sterling atau kalau dirupiahkan mencapai Rp 470 miliar. Sebuah harga yang sangat tinggi untuk pemain yang berusia 20 tahun.
Bayern menganggap Gotze memang pantas dihargai mahal. Kepindahan Gotze ke Bayern tak lepas dari bagian revolusi yang tengah dirancang pelatih baru mereka, Pep Guardiola, yang akan bertugas pada 1 Juli mendatang.
Nantinya Pep akan menaruh Gotze sebagai pemain gelandang yang memiliki peran tak beda dengan Messi, 25 tahun, si anak emas Pep di Barcelona.
Pengamatan Pep tak jauh berbeda dengan yang dilihat legenda Muenchen Franz Beckenbauer, yang dua tahun lalu pernah menyebut Gotze tak berbeda dengan peraih pemain terbaik dunia empat kali berturut-turut itu.
"Dia aset yang istimewa. Dia memiliki kemampuan seperti Messi dalam hal teknik dan memahami sebuah permainan."
Ternyata tidak berlebihan. Secara statistik, Messi dan Gotze tidak jauh berbeda. Di usia yang sama, yakni pada 18 tahun, kontribusi Gotze dalam soal mencetak gol melalui assist mencapai 0, 59 per pertandingan.
Nilainya sedikit lebih baik dibanding yang dilakukan Messi di usia yang sama, yang hanya memiliki rasio 0,48 per pertandingan.
Setahun kemudian, rasio Gotze turun menjadi 0,56, tapi masih lebih baik dibanding Messi yang mencetak rasio per game-nya 0,50. Satu yang kalah dari Messi adalah kemampuannya dalam mencetak gol.
Di laga Liga Champions musim ini, ternyata Gotze dalam beberapa statistik juga lebih bagus. Dalam assist, misalnya. Begitu juga pada saat menciptakan peluang, Gotze unggul dalam angka 61, sedangkan Messi membuat 41 peluang.
Dalam soal mencetak gol, Messi tetap unggul. Pemain Barcelona ini telah membuat 52 gol di liga dan Liga Champions, dengan rata-rata tendangan ke gawang sebanyak 4,8 tiap game. Gotze? Dia hanya mencetak 12 kali dengan rata-rata menendang bola ke gawang sebanyak 2 per game.
Namun, media Spanyol kadung kagum dan memujinya dan menyamakannya dengan Messi. Gotze sempat mendelik matanya. "Tidak. Saya lebih suka disebut sebagai Cristiano Ronaldo-nya Jerman," katanya.
Itulah yang akan dipermak oleh Pep di Muenchen, mulai musim depan. Termasuk kemampuannya dalam membuat gol, Gotze masih jauh dibanding Messi yang terampil mencetak gol.MARCA | SUN | IRFAN
Mario Gtze
Tempat tanggal lahir: Memmingen, Jerman, 3 Juni 1992
Tinggi : 176 sentimeter
Klub:
2009-Borussia Dortmund83 main 22 gol
Timnas Jerman
2007 Jerman U-15
2007-2008Jerman U-16
2008-2009Jerman U-17
2010Jerman U-21
2010-Jerman
Perbandingan Gotze vs. Messi,
Goetze | VS | Messi |
18,19 | Usia | 18,19 |
41,27 | Main | 23,34 |
8,7 | Gol | 7,15 |
16,8 | Assists | 4,2 |
0,59,0.56 | Rasio gol dan assist dalam satu laga | 0,48,0.50 |
61 | Menciptakan peluang (Liga masing-masing) | 44 |
36,6 | Operan yang dilakukan per pertandingan(Liga dan Champions) | 57,6 |
83,5 | Operan yang tepat (Liga dan Champions) | 85,7 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo