Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Olimpiade 2020 Terancam Corona, IOC Gelar Rapat Dadakan Hari Ini

Dewan Eksekutif ION hari ini mengadakan rapat dengan telekonferensi membicarakan Olimpiade 2020 di tengah ancaman wabah virus corona.

17 Maret 2020 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pria yang mengenakan masker saat mewabahnya virus corona melewati patung lambang Olimpiade di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2020. Pesta olahraga terbesar di dunia ini berpotensi diundur hingga akhir tahun, sejumlah event ujicoba telah ditunda dan upacara pengambilan api Obor Olimpiade akan dilaksanakan tanpa penonton. REUTERS/Stoyan Nenov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) Selasa ini, 17 Maret 2020, akan membicarakan masalah Olimpiade 2020 Tokyo di tengah ancaman wabah virus corona yang sudah mendunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun sumber di IOC mengatakan, bahwa pertandingan tanpa penonton tidak termasuk opsi yang akan dipilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu akan bertentangan dengan semua yang kita perjuangkan. Olimpiade lebih dari sekadar serangkaian kompetisi, ini adalah tentang menyatukan semua orang untuk merayakan olahraga," katanya seperti dikutip Guardian, Senin, 16 Maret 2020.

Olimpiade 2020, yang akan dimulai Juli mendatang, sedang terancam penundaan atau bahkan pembatalan. Hampir semua kompetisi olahraga di dunia dihentikan setidaknya selama 2 pekan untuk memotong rantai penyebaran virus corona.

Sejumlah negara melakukan lockdown, di antaranya Italia dan Filipina, serta Malaysia mulai Rabu besok.

Babak kualifikasi Olimpiade 2020 di banyak cabang juga dibatalkan, terakhir kejuaraan tinju di London batal karena ada pembatasan masuk keluar negara dan keharusan karantina 14 hari diberlakukan sejumlah negara.

Namun IOC maupun Panitia Olimpiade 2020 berkukuh pesta olahraga sedunia itu akan tetap dilangsungkan sesuai jadwal mulai 24 Juli 2020, 4 bulan dari sekarang.

Sport Illustrated, Selasa, 17 Maret 2020, melaporkan pertemuan dadakan itu akan dilakukan dengan telekonferensi yang akan dipimpin oleh presiden IOC Thomas Bach.

Meskipun pejabat Jepang menyatakan bahwa Olimpiade akan digelar sesuai jadwal, tetapi sikap itu tampaknya akan sulit untuk dipertahankan karena wabah COVID-19 terus menyebar.

"Tentu saja IOC dan seluruh dunia menginginkan Olimpiade yang sukses," kata pelari Inggris John Learmonth kepada The Guardian. "Tetapi agar hal itu terjadi, saya sangat percaya acara ini perlu ditunda — kecuali pihak berwenang dapat menjamin itu akan berjalan seperti biasa, yang saya tidak percaya mereka bisa."

Gangguan besar pada Olimpiade baik penjadwalan apalagi pembatalan, akan memiliki konsekuensi serius bagi para sponsor, penyiar, 11.000 atlet Olimpiade dan 4.400 atlet Paralimpik, staf, maskapai penerbangan, hotel dan relawan.

Langkah tidak populer ini juga akan membuat penyelenggara kehilangan pemasukan dari penjualan tiket sampai 1 miliar dolar AS. Apalagi Jepang sudah menghabiskan Rp 187 triliun untuk penyelenggaraan Olimpiade 2020 ini.

THE GUARDIAN | SPORT ILLUSTRATED

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus