Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Paus Fransiskus, olahraga adalah metafora kehidupan. Ia berbicara ihwal olahraga ini di hadapan para anggota Asosiasi Olahraga Amatir atau Associazione Dilettantistica Sportiva di Vatikan pada kesempatan peringatan 50 tahun berdirinya Liga Sepak Bola Vatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Fransiskus mencatat bahwa sejak pertandingan sepak bola pertama di Belvedere Courtyard pada 1521 di hadapan Paus Leo X, Asosiasi tersebut kini telah berkembang dan memberi inspirasi untuk cabang olahraga lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Vatican News pada 9 Februari 2023, Bapa Suci menjelaskan bahwa atletisme yang sehat adalah kegiatan yang dapat berkontribusi pada pematangan jiwa. Paus Fransiskus menguraikan tiga aturan dasar bagi seorang atlet.
Latihan
Yang pertama adalah latihan. "Pikiran itu langsung tertuju pada kerja keras, keringat, pengorbanan", kata Paus Fransiskus, seraya mencatat bahwa yang mendasari semua ini adalah hasrat terhadap olahraga seseorang.
Sisi amatir olahragawan mengungkap kecintaan seseorang terhadap olahraga dan kesenangan saat melakukan suatu kegiatan. “Jika sikap ini ada, persaingan menjadi sehat; jika tidak, jika berbagai macam kepentingan menang, persaingan menjadi rusak, bahkan terkadang bisa menjadi korup,” ujar Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio.
Disiplin
Paus Fransiskus juga berbicara tentang disiplin. Ia menggambarkannya sebagai salah satu aspek pendidikan. Ia menjelaskan bahwa, "atlet yang disiplin bukan hanya orang yang menaati peraturan, ia adalah orang yang ingin belajar. Olahragawan sejati selalu berusaha untuk belajar, tumbuh, berkembang dan ini membutuhkan disiplin."
Motivasi
Paus Fransiskus berbicara tentang motivasi. Ia menggambarkannya sebagai elemen yang mendorong dan akhirnya mengarah pada hasil yang baik. "Ujiannya bukan pada hasil numerik, tetapi pada seberapa setia dan konsisten kita terhadap panggilan kita".
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia ini meminta agar ketiga elemen ini juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ia menekankan bahwa, "olahraga adalah metafora untuk kehidupan."
Presiden Joko Widodo (kanan) saat menerima kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik sekaligus kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. TEMPO/Subekti.