PEMBAWAANNYA dingin, malah cenderung tidak mempedulikan orang. Dan juga susah diatur. Tapi, apa boleh buat, siapa pun harus menerima sikap itu. Ia, Carl Lewis, 23, pelari cepat utama Amerika Serikat, kini mendapat sorotan paling besar di Olimpiade Los Angeles. Bukan cuma karena kehujanan medali emas, tapi juga menyobek sebuah "legenda". Carl Lewis berhasil menyamai prestasi pelari Jesse Owens, juga dari Amerika Serikat, dengan merebut empat medali emas dalam cabang atletik. Keempat nomor itu adalah 100 m, 200 m, 4 x 100 m, dan lompat jauh. Ini sebuah cita-cita lama. Carl Lewis sudah berambisi menyamai prestasi Owens, pada kejuaraan atletik dunia di Helsinski, Agustus 1983. Tapi ia gagal. Jatuh di nomor 200 m, dikalahkan rekan senegaranya, Calvin Smith. Di Los Angeles, kendati jumlah medali emasnya menyamai Owens, Lewis memecahkan hanya satu rekor dunia, dan satu rekor Olimpiade. Waktu 19,80 detik untuk nomor 200 m, yang dicapai Lewis, memecahkan rekor Olimpiade yang sebelumnya dipegang Tommie Smith, juga pelari AS, di Olimpiade Meksiko 1968, dengan waktu 19,83 detik. Lalu di nomor 4 x 100 m, Carl punya andil besar dalam menciptakan rekor dunia baru: 37,83 detik. Rekor lama tercatat: 37,86 detik atas nama tim AS juga. Owens di Olimpiade Berlin 1936 memecahkan tiga rekor Olimpiade dan satu rekor dunia. Tapi tidak semua medali emas Lewis diikuti pemecahan rekor. Pada lompat juah, Lewis, meskipun mendapat medali emas, cuma berhasil loncat sejauh 8,54 m. Rekor sebelumnya atas nama Bob Beamon, juga dari AS, 8,90 m. Bagaimana ia mencapai prestasi itu, Carl Lewis sendiri berpendapat bahwa ikhtiarnya, 99% fisik dan 1% psikologis. "Tapi di Olimpiade, kondisinya jadi 100% mental," katanya. Tapi barangkali ada faktor lain yang membantu. Udara panas Los Angeles pada masa Olirnpiade mungkin saja menjadi pendorong, karena Carl Lewis seorang pelari yang suka pada suhu tinggi. Semakin panas udara, semakin bersemangat ia bertarung, meskipun ia seorang pelari yang lambat panas. Untuk pemanasan, biasanya ia lari keliling lintasan dengan kecepatan biasa - jogging. Lewis terbiasa dengan cuaca Los Angeles, karena ia memang tinggal di sana. Ia memiliki rumah indah yang dilengkapi kolam renang, yang terletak hanya sekitar 10 kilometer dari arena pertandingan atletik Los Angeles. Di sana ia tinggal bersama ibu, ayah, dan seorang adik perempuan yang juga atlet. Karena itu, ketika Olimpiade berlangsung, ia lebih banyak nongkrong di rumah bila tak bertanding, walaupun resminya ia tercatat tinggal di perkampungan atlet di Menara Webb.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini