Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI penyerang Manchester City, Sergio Aguero, -Benjam-in-- adalah segalanya. Di akun Instagramnya, ia mengunggah foto lawasnya—ketika masih bermain di Atletico Madrid—tengah memeluk Benjamin kala berusia balita untuk merayakan ulang tahun sang putra pada 19 Februari lalu. “Selamat ulang tahun ke-10, Ben. Aku sangat mencintaimu,” tulis Aguero.
Aguero dikenal kerap memasang momen kebersamaannya dengan Ben—sapaan Benjamin—baik di luar maupun di dalam stadion, di media sosial. Ben bahkan sampai meniru gaya rambut putih Aguero yang kini menjadi ciri khasnya di City. Bocah itu langsung memamerkannya kepada Aguero, yang meresponsnya dengan tawa lebar, kala mengobrol via aplikasi FaceTime bulan lalu.
Benjamin Aguero bersama Sergio Aguero. Instagram @10aguerosergiokun
Bukan cuma soal menjadi anak Aguero yang membuat Ben terkenal. Ben memiliki silsilah keluarga yang istimewa di dunia sepak bola. Selain di Manchester City, bapaknya adalah striker di tim nasional Argentina. Ibunya, Gianinna, putri pemain legendaris Argentina, Diego Maradona. Adapun wali baptisnya Lionel Messi.
Dengan status seperti itu, tak ayal Ben menjadi sorotan publik. Dia dinilai memiliki potensi bermain sepak bola yang diwariskan ayah dan kakeknya. Ben bahkan sudah didaftarkan ke akademi Manchester City pada 2014 sebagai bagian dari upaya keluarganya membantu bocah itu menjadi pemain profesional.
Ben masih terlalu muda untuk menyadari besarnya tekanan menyandang nama “Aguero” dan “Maradona” sekaligus. Namun setidaknya dia sudah memiliki lingkungan dan panutan yang pas untuk membantunya mengembangkan kemampuan mengolah bola. Apalagi Aguero kerap mengajaknya ke lapangan tempat timnya berlatih.
Diego Maradona, yang pernah bermain di Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli, memiliki harapan besar untuk Ben. Menurut dia, Ben bisa membuat tim kuat bersama Thiago, anak Messi yang empat tahun lebih muda. “Satu di antara mereka akan bermain sebagai gelandang,” kata Maradona. “Kupikir Thiago akan memimpin yang lain dan Benjamin bakal menjadi penyerang.”
Jalan Ben untuk menjadi seperti apa yang dimimpikan Maradona masih sangat panjang. Tapi tentu akan menarik jika nanti Ben benar-benar memilih karier sebagai pemain bola, apalagi menjadi penyerang seperti ayah dan kakeknya. Seperti Maradona, Aguero berhasil membangun karier dan citranya sebagai striker berbahaya.
Penampilan Aguero musim ini bisa menjadi yang terbaik sejak ia bergabung dengan City pada 2011. Dia telah membukukan 25 gol. Sebanyak 11 di antaranya dicetak dalam 10 pertandingan terakhir. Selama delapan tahun bersama City, Aguero sudah mencetak 96 gol. Hanya tiga pemain dalam sejarah Liga Primer Inggris yang mencetak gol lebih banyak dari itu. Alan Shearer mengemas 97 gol bersama Newcastle United, Wayne Rooney membukukan 101 gol untuk Manchester United, dan Thierry Henry mencetak 114 gol kala bermain di Arsenal.
Sejumlah anak superstar sepak bola menunjukkan talentanya sebagai pemain. Daniel Maldini, 17 tahun, meneruskan tradisi keluarga Maldini bermain di klub raksasa Italia, AC Milan, yang kini berusia 119 tahun. Daniel menjadi generasi ketiga, setelah ayahnya, Paolo, dan sang kakek, Cesare, yang bermain untuk klub berjulukan I Rossoneri itu.
Daniel adalah putra bungsu Paolo. Kakak Daniel, Christian, pernah bergabung dengan tim junior Milan. Karier Christian di Milan mandek gara-gara kerap dihantam cedera. Berusia 22 tahun, Christian pelan-pelan membangun kembali kariernya dengan bermain di Serie C, liga kasta ketiga di Italia.
Paolo, yang memulai kariernya di tim junior Milan pada 1978, menjadi Maldini yang paling sukses. Seperti ayahnya, Paolo membangun karier dan reputasinya sebagai bek tangguh di Milan dan menjadi andalan lini belakang tim nasional Italia. Selama 25 tahun dan lebih dari 900 kali tampil bersama Milan, Paolo mengumpulkan 26 trofi juara, antara lain 7 scudetto Serie A dan 5 piala Liga Champions Eropa.
Pensiun sebagai pemain pada 2009, Paolo kembali ke San Siro tahun lalu sebagai direktur strategi dan pengembangan. Ini kian mengukuhkan dirinya sebagai rossonero sejati. Dulu dia hanya mau bermain untuk Milan dan menolak bujukan pindah ke klub-klub besar lain. Paolo satu dari segelintir pemain top yang menghabiskan karier profesionalnya di satu klub (one-club men).
Daniel memperpanjang kiprah dinasti Maldini di Milan yang dimulai Cesare 65 tahun silam. Uniknya, Daniel justru mematahkan tradisi bermain sebagai bek seperti kakek, ayah, dan kakaknya. Dia bisa bermain sebagai penyerang dan gelandang serang. Dia bahkan sudah diberi jersey bernomor punggung 10, kostum yang biasa dikenakan para penyerang, di tim Milan U-19. Pemain yang akrab disapa Malda itu sudah mencetak 6 gol dari 18 pertandingan musim ini.
Kemampuan Daniel, seperti dilaporkan Calciomercato, pekan lalu, membuatnya memiliki peluang besar bergabung dengan tim senior Milan. Klub itu bahkan dikabarkan segera memperbarui kontrak Daniel, yang akan berakhir pada 2021.
Harvey Neville, 16 tahun, kembali menorehkan nama keluarga Neville di daftar pemain muda Manchester United. Ayahnya, Philip, dan sang paman, Gary, adalah bek andal yang membantu United mendominasi Liga Primer Inggris pada 1990-an hingga 2000-an. Mereka bahkan sukses meraih tiga gelar juara dalam satu musim kompetisi (treble winner) pada 1999 dengan memenangi Liga Primer, Piala FA, dan Liga Champions Eropa.
Pernah terdaftar sebagai anggota akademi Manchester United, Harvey hijrah ke tim U-13 Manchester City. Dia menjadi bagian tim City yang memenangi Turnamen Internasional Liga Primer pada 2015. “United- ketinggalan dalam hal memoles bakat anak-anak muda, dan City yang mengambil keuntungan,” kata Philip, yang kini menangani tim nasional perempuan Inggris, seperti ditulis Manchester Evening News.
Harvey ikut pindah ke Spanyol ketika Philip menjadi asisten Gary saat melatih Valencia pada 2015. Dia membela tim junior Valencia selama hampir tiga tahun. Kemampuannya bermain di sisi kanan serta kepiawaiannya mengeksekusi tendangan bebas dan memberikan umpan silang membuatnya disejajarkan dengan David Beckham, yang satu angkatan dengan -Philip dan Gary di United.
Tak ingin kehilangan talenta berbakat seperti itu, United berhasil mendapatkan tanda tangan Harvey pada hari ulang tahunnya yang ke-16, tahun lalu. Uniknya, Harvey juga mendapat jersey dengan nomor punggung 7 yang legendaris. Nomor itu pernah dipakai Beckham dan Cristiano Ronaldo. “Aku sangat bangga bisa bergabung dengan tim yang selalu kudukung seumur hidup,” tutur Harvey seperti dilaporkan ESPN.
Tak semua anak mau mengikuti jejak orang tuanya berkarier sebagai atlet sepak bola. Beckham mengaku sempat patah hati ketika tiga anak laki-lakinya, Brooklyn, Romeo, dan Cruz, menyatakan berhenti bermain sepak bola. Padahal ketiganya sempat mengikuti program latihan di Arsenal. Yang masih aktif bermain kini hanya Harper, putrinya yang berusia tujuh tahun. “Dia bermain setiap Minggu dan sangat menyukainya,” ucap Beckham seperti ditulis Metro.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA (GOAL, BLEACHER REPORT, PLANET FOOTBALL)
Melanjutkan Jejak Ayah
» Justin Kluivert, 19 tahun, pemain sayap (AS Roma, tim nasional Belanda)
» Patrick Kluivert, penyerang (Ajax Amsterdam, Barcelona, tim nasional Belanda)
» Timothy Weah, 19 tahun, penyerang (Glasgow Celtic, tim nasional Amerika Serikat)
» George Weah, penyerang (AS Monaco, PSG, AC Milan, tim nasional Liberia)
» Joe van der Sar, 20 tahun, kiper (RKC Waalwijk)
» Edwin van der Sar, kiper (Ajax, Manchester United, tim nasional Belanda)
» Oan Djorkaeff, 21 tahun, gelandang (FC Nantes)
» Youri Djorkaeff, penyerang (AS Monaco, PSG, Inter Milan, tim nasional Prancis)
» Kasper Schmeichel, 32 tahun, kiper (Leicester City, tim nasional Denmark)
» Peter Schmeichel, kiper (Manchester United, tim nasional Denmark)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo