KETIKA Uni Soviet secara resmi menyatakan "tidak akan ambil bagian" dalam Olimpiade Los Angeles, 20 Mei lalu, Juan Antonio Samaranch, ketua Komite Olimpiade Internasional masih mencoba membujuk. Bekas duta besar Spanyol untuk Uni Soviet itu sendiri sebenarnya merasa tipis harapannya akan berhasil. "Tetapi saya akan mencoba sampai detik terakhir," katanya sebelum bertolak ke Moskow. Samaranch berangkat dengan sejumlah argumentasi baru menjawab keluhan Soviet yang menyebutkan Jaminan keamanan yang tidak memadai di Los Angeles (TEMPO, 19 Mei 198). Dan Samaranch ingin berbicara langsung dengan Presiden Konstantin Chernenko, yang pernah berkata bahwa negaranya tidak akan memboikot. Tapi pertemuan tingkat tinggi itu tak bisa berlangsung karena pejabat Soviet beranggapan, Samdranch cukup membicarakan masalah Olimpiade dengan Menteri Olah Raga merangkap Komite Olimpiade Nasional, Marat Gramov. Namun, dalam pembicaraan semalam suntuk, 31 Mei lalu Gramov tetap pada pendirian untuk absen dari Los Angeles. Sampai pada bata waktu pendaftaran yang jatuh tanggal 2 Juni, Uni Soviet tetap tidak bergerak dari ancang-ancang yang sudah mereka ambil Begitu pula dengar sekutunya yang telah menyatakan turut memboikot, seperti Jerman Timur, Bulgaria, Cekoslovakia, Hungaria, Polandia, Kuba,Afghanistan, Laos, Mongolia, Korea Utara, Yaman Selatan, dan Vietnam. Dan persis dua hari menjelang ditutupnya pendaftaran, negara dari Afrika, Etiopia, menyatakan bergabung pula untuk memboikot. Dari jumlah pengikut, Amerika, yang memimpin 56 negara dalam memboikot Olimpiade Moskow 1980, masih unggul dibandingkan dengan balasan yang dilancarkan Soviet sekarang ini Tapi mutu pertandingan yang akan berlangsung 28 Juli sampai 12 Agustus mendatang di Los Angeles itu kelihatannya bakal menerima pukulan yang lebih hebat. "Olimpiade tanpa atle dari negara komunis seperti pernikahan tanpa pengantin perempuan," kata Sprinter Carol Lewis, adik Carl Lewis, yang besar kemungkinan akan terpilih memperkuat tim putri AS. Los Angeles memang akan kehilangan Tamara Bykova,pemegang rekor dunia loncat tinggi putri, yang bisa melayang di atas mistar 2,03 meter. Ketidak hadiran bekas balerina Soviet itu akan membuat Ulrike Meyfarth Jerman Barat) merebut emas tanpa kebanggaan. Olimpiade 1984 juga akan kehilangan Sergei Bubka, peloncat galah dari Soviet, yang dilukiskan majalah Nesweek meloncat setinggi tongkat yang dilontarkan pelajar perempuan dari Mississippi ke udara. Atlet berusia 20 tahun ini dalam pertandingan di Paris, Sabtu pekan lalu, mematok rekor dunia baru, 5,88 meter. Dari 24 mata acara pertandingan, hanya hockey dan synchronized swimming yang tidak terpengaruh ketidak hadiran blok Soviet. Tapi jadwal pertandingan sepak bola jadi berubah karena juara bertahan Ceko absen. Dalam lomba mendayung kano (canoe) pun susah buat negara lain menyaingi Soviet,Jerman Timur, dan Bulgaria. Dominasi Soviet dan Bulgaria kuat pula dalam angkat besi. Begitu juga dalam gulat. Renang, yang dominasinya telah dilepaskan AS sejak 1970-an, kelihatannya akan memberikan peluang banyak kepada Jerman Barat, Italia, Brazil, dan Jepang. Terutama karena Vladimir Salnikov pemegang rekor dunia 400 800 dan 1.500 m tidak tampil. Ketika anak pelaut ini memecahkan rekor dunia di Los Angeles pertengahan tahun lalu perenang AS, Mark Spitz, pemegang tujuh medali emas di Olimpiade Munich 1972 merasa beruntung tidak berenang lagi sekarang. Anda terlalu kuat buat saya katanya menyapa Salnikov yang belajar renang di sungai tempat kelahirannya di Novgorod. Sementara itu renang putri akan kehilangan darah karena absennya Jerman Timur. Dalam Olimpiade Montreal 1976 Ute Geweniger dan kawan-kawan merebut 11 emas. AS cuma dapat satu. Di Moskow mereka meraih 11 dari 13 medali yang diperebutkan. Bagaimanapun Los Angeles yang diboikot blok Soviet ini diperkirakan akan membuat kejutan. Carl Lewis, atlet luar biasa dari AS, mungkin akan mengulangi sukses Jesse Owens, yang menyapu empat medali emas dari atletik. Lain cerita dengan bintang pelan Jarak menengah putri AS, Mary Decker, 25. Ia akan kehilangan lawan-lawan yang bisa mendorongnya memecahkan rekor. Dan orang tidak lagi bisa menyaksikan drama, ketika pelari Soviet, Zamira Zaitseva, 31, yang sengaja menyungkurkan dirinya untuk mendahului Decker menyentuh garis finish, dan gagal di kejuaraan atletik dunia di Helsinki Agustus tahun silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini