Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tiba di Tanah Air kemarin. Tak ada penyambutan resmi setelah mereka sukses merebut gelar juara All England Terbuka 2020 di Arena Birmingham, Inggris. Pasangan ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang membawa pulang gelar juara dari turnamen bulu tangkis paling bergengsi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, mengatakan tak kaget dengan pencapaian Praveen/Melati di All England. Prestasi ini, menurut Nova, merupakan buah dari persiapan yang matang menjelang pertandingan. Semua permasalahan teknis dan nonteknis masing-masing pemain diperbaiki setelah evaluasi dari penampilan sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami evaluasi kelemahan dan kelebihan mereka. Kami lihat kalau Praveen ada masalah di nonteknisnya, sementara Meli (Melati Daeva Oktavianti) dari segi pertahanannya," kata Nova. "Di turnamen ini hampir kelemahan mereka sudah tidak kelihatan lagi. Praveen bisa fokus. Kalau salah, bisa tetap fokus. Meli juga pertahanannya bagus, enggak gampang mati."
Dalam laga final All England, Praveen/Melati akhirnya mengalahkan pasangan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) dengan skor 21-15, 17-21, 21-8. Kemenangan ini membuat peringkat Praveen/Melati naik satu tingkat ke peringkat keempat dunia seperti dilansir Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), kemarin.
Menurut Nova, penampilan Melati justru menonjol dengan memperlihatkan kemampuan menyerang dan pukulan yang cepat. Padahal ia biasanya tegang saat bermain di partai final. "Ternyata di luar dugaan, malah Meli yang luar biasa, dari babak awal hingga final," ujar Nova.
Selain persiapan mental dan fisik, Nova mengatakan, prestasi Praveen/Melati sebelumnya turut mendongkrak kepercayaan diri mereka. Pada tahun lalu, Praveen/Melati meraih gelar juara Denmark Terbuka, Prancis Terbuka, dan medali emas SEA Games 2019. "Habis dari situ mereka beda mainnya," kata Nova.
Namun Nova mengingatkan bahwa setelah juara All England supaya jangan lengah. Terutama Praveen, yang sudah mempunyai kualitas bagus, tapi kadang-kadang lengah. Hal itu terjadi ketika Praveen juara All England 2016 bersama Debby Susanto, kemudian hilang karena tak pernah meraih gelar juara lagi.
Para pemain yang pulang dari All England kali ini tidak ada tradisi penyambutan juara All England 2020 di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Mereka akan langsung menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung. Sebanyak 24 atlet, pelatih, dan tim ofisial yang pulang dari Birmingham, Inggris, tidak akan keluar pelatnas selama 14 hari.
Tim pertama telah tiba dari Birmingham pada Ahad lalu dan langsung diisolasi di asrama pelatnas. Menyusul tim kedua kemarin, terdiri atas empat atlet yang berlaga di final All England 2020, yaitu Praveen/Melati dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, beserta tim ofisial.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Achmad Budiharto, mengatakan langkah ini merupakan salah satu kebijakan PP PBSI untuk menghindari penyebaran Covid-19 di Pelatnas Cipayung. "Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan pemain serta tim ofisial, semua yang dari luar negeri, khususnya negara yang terdapat wabah Covid-19, harus menjalani isolasi mandiri," kata Budiharto, yang juga ketua kontingen tim Indonesia di All England 2020.
Selama masa isolasi mandiri, menurut Budiharto, pemain yang baru pulang dari Inggris akan dapat program latihan khusus. "Untuk jadwal dan pengaturannya masih didiskusikan dengan pelatih," kata Budiharto kepada Badmintonindonesia.org.
Khusus bagi tim All England, selama masa isolasi akan tetap menjalani latihan, dengan catatan bahwa mereka akan menggunakan lapangan, fasilitas, dan jadwal latihan yang terpisah dari atlet pelatnas yang lain. PBSI juga akan menentukan SOP penggunaan ruang kebugaran, termasuk pengaturan jadwal latihan dan sterilisasi ruangan.
Seiring dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di Tanah Air, PBSI juga memperketat aturan untuk penghuni pelatnas, di antaranya atlet pelatnas sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari area pelatnas, termasuk pada Rabu, Sabtu, dan Minggu. Pengecualian untuk keperluan mendesak dan sudah mendapat izin dari pelatih serta harus mengantongi izin dari dokter PBSI.
PP PBSI juga menutup akses pelatnas bagi semua tamu sampai dua pekan ke depan. Hal ini dijelaskan dalam Surat Edaran Nomor 158/0.5/III/2020 yang diterbitkan PP PBSI perihal Peraturan Pencegahan Covid-19. NUR HARYANTO
Persiapan Matang Kunci Sukses Praveen/Melati
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo