DUA bulan berselang ia masih nomor 102. Setelah putri itu
mengalahkan pemain unggulan Dianne Fromholtz dan Anne Smith di
ronde awal Turnamen Tenis Terbuka Prancis di Paris, awal Juni,
nomornya dalam urutan pem?in tenis dunia berubah menjadi 47.
Itulah Kathy Rinaldi, 14 tahun 3 bulan, yang menjadi pemain
termuda di Wimbledon selama tujuh dekade terakhir.
Adalah Mita Klima dari Austria yang sebelumnya pernah tercatat
termuda. Dalam usia 13 tahun Klima berpartisipasi di tahun 1907.
Tapi seleksi Wimbledon waktu itu belum seketat sekarang.
Dibanding Klima, prestasi Rinaldi jauh lebih baik. Klima cuma
sekali bertanding. Sedang Rinaldi pekan lalu di Wimbledon sempat
memasuki babak kedua setelah mengalahkan Sue Rollinson dari
Afrika Selatan. Tapi ia kalah mujur waktu menghadapi pemain
Swiss Claudia Pasquale. Skor kedua pertandingan itu: 6-3, 2-6,
9-7 dan 6-3, 0-6, 0-6.
"Kathy seorang pemain hebat," puji bintang tenis Inggris Sue
Barker. "la menurut saya, lebih berbakat dibanding Tracy Austin
atau Andrea Jaeger." Barker mengalahkan Rinaldi (Mei lalu) dalam
pertandingan tenis bayaran di Deer Creek, Florida.
Austin menjadi unggulan ke-3 Wimbledon 1981. Ketika pertama kali
turun ke gelanggang yang menjadi kiblat pemain tenis dunia itu
ia juga dalam usia muda. Ia berpartisipasi di tahun 1977 sewaktu
berusia 14 tahun 6 bulan.
Chris Evert Lloyd, juara tunggal Wimbledon (1974, 1976 dan
1981), yang pernah "berlatih" bersama Rinaldi juga terpukau oleh
permainan bintang cilik ini. "Untuk orang seusia itu dia tak ada
tolok bandingnya," kata Lloyd. Teknik dan mental Rinaldi
dinilainya tak mengecewakan. "Kathy adalah bintang di masa
depan," lanjutnya.
Rinaldi adalah putri bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya,
Dennis Rinaldi, seorang dokter gigi dari Florida, Amerika
Serikat. Ia bertumbuh ketika Lloyd, juga dari Florida sedang
menjadi bintang tenis pujaan remaja AS. Dan Rinaldi pun
mengikuti jejak Lloyd.
Mulai mengayun raket secara serius pada usia 8 tahun, Rinaldi
melonjak cepat dibanding teman seangkatannya. Ia hampir
mendominasi semua pertandingan kelompok umur di Florida. Dan
sejak tahun ini Rinaldi sudah termasuk dalam daftar pemain
bayaran kelas senior.
Rinaldi sempat membuat kejutan dalam Turnamen Tenis Terbuka
Prancis. Ternyata di Wimbledon ia tergelincir mudah. Barker
pernah meramalkan bahwa Rinaldi akan menghadapi kesulitan pada
pemunculan pertamanya di turnamen akbar itu. Alasannya: bermain
di lapangan rumput tak mudah.
Sedang Rinaldi sebelumnya tak pernah bermain di lapangan sejenis
sampai mengikuti babak kualifikasi Wimbledon di Eastbourne,
Inggris.
Dalam Wimbledon 1981, selain Rinaldi, tercatat pula nama
Patricia Hy dari Hongkong sebagai pemain muda usia. Hy juga
disebut-sebut sebagai pemain yang punya masa depan cerah. Cuma
Hy, 15 tahun, yang berdarah Kampuchea tampil di nomor junior. Hy
berharap tahun depan akan menjadi pemain putri pertama dari
Hongkong yang bertanding di kelas senior.
Banyak yang menduga rekor umur Rinaldi akan tumbang tahun depan.
"Sekarang ini banyak sekali bocah berbakat," ujar Lloyd.
Dihitungnya di Florida saja jumlahnya sudah puluhan, termasuk
yang berumur 12 tahun.
Hana Mandlikova, finalis Wimbledon 1981 mengatakan bahwa di
Cekoslowakia, tempat kelahirannya, juga banyak pemain cilik.
Menurut dia ada 300 pemain berbakat berusia 11 sampai 16 tahun
yang kini dilatih di 19 pemusatan latihan tenis Cekoslowakia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini