RAJA gol Eropa ternyata bertetangga. Keduanya bercokol di Kota Milan, Italia. Hernan Crespo, pemain Inter Milan, dan Filippo Inzaghi dari AC Milan juga sama-sama buas. Sampai akhir babak pertama Piala Champions, mereka sama-sama menceploskan 8 gol.
Kedua
striker itu memang dalam kondisi paling oke. Mereka juga disokong oleh para pengumpan yang bagus. Di Inter, Crespo dimanjakan oleh penyuplai bola brilian seperti Luigi Di Biaggio dan Morfeo. Ini sudah mereka tunjukkan saat menundukkan Ajax Amsterdam, Selasa pekan silam. Pippo? Sama saja. Tinggal bercokol di depan gawang,
playmaker andal AC Milan macam Rui Costa, Clarence Seedorf, atau Rivaldo akan menyodorkan umpan manis yang siap gasak.
Tapi, siapa yang terbaik? Dalam soal mencetak gol, menurut statistik yang dibuat Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Pippo berada di atas Crespo. Delapan gol dibuat Pippo dalam waktu yang relatif lebih cepat ketimbang penyerang asal Argentina itu. Pippo hanya butuh waktu sekitar 360 menit atau sekitar 6 jam untuk mencetak 8 gol, sedangkan Crespo lebih lama lagi, yakni 486 menit atau 8,1 jam.
Pippo menjadi ujung tombak andalan AC Milan saat Andriy Shevchenko dibalut cedera. Kepercayaan ini tak disia-siakan. Dia terus berupaya agar penampilan semakin baik dari pertandingan ke pertandingan. Dan hasilnya, Pippo menemukan kembali bentuk penampilan terbaiknya seperti yang ditunjukkannya semasa merumput di Juventus.
Hanya, kalau dilihat dari teknik dan penguasaan bola, Filippo Inzaghi bukanlah yang paling yahud. Dibanding
striker dunia macam Ruud van Nistelrooy atau Shevchenko, dia kalah. Dari produktivitas tembakan ke gawang pun Pippo kalah dibanding penyerang lain. Dalam soal ini, Roy Makkay,
striker Deportivo La Coruna, Spanyol, masih yang terbaik di Piala Champions. Dari enam pertandingan yang dimainkannya, ia berhasil melesakkan 17 tendangan ke arah gawang. Peringkat selanjutnya dipegang Hernan Crespo dan Sonny Anderson dari Lyon. Pippo sendiri? Hanya sepuluh kali tendangan yang berhasil mengarah ke gawang.
Kelebihan
striker berwajah manis itu terletak pada penempatan posisinya. Pippo sering berada pada posisi yang enak untuk melesakkan bola ke gawang lawan. Ini karena dia berani merangsek ke depan dan tak kapok-kapok terjebak
offside. Lihat saja, di ajang Piala Champions kali ini, dia terperangkap
offside sebanyak 14 kali alias nomor dua terbanyak di bawah Kezman, pemain PSV Eindhoven.
Di babak kedua nanti, persaingan para raja gol diramalkan akan semakin seru dan ketat. Soalnya, di babak ini hanya klub-klub terbaik yang bertanding. Artinya, tak akan ada lagi barisan belakang yang sembrono. Permainan akan menjadi semakin ketat. Hanya striker yang benar-benar haus gol dan memiliki kemampuan teknik yang lengkap yang mampu membobol gawang lawan.
Irfan Budiman
Nama |
Klub |
Gol |
Waktu
Bermain |
Filippo
Inzaghi |
AC
Milan |
8 |
360
menit |
Hernan
Crespo |
Inter
Milan |
8 |
486
menit |
Ray
Makaay |
Deportivo
La Coruna |
6 |
425
menit |
Julio
Rernan Rossi |
FC
Basel |
5 |
407
menit |
Sonny
Anderson |
Lyon |
5 |
504
menit |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini