Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Profil Anilise Fitzi, Bintang V-League yang Jadi Kunci Pink Spiders saat Hentikan Rekor Kemenangan Red Sparks

Ketika sorotan ditujukan pada duel Megawati Hangestri vs Kim Yeon-koung, Anilise Fitzi justru merebut panggung dalam laga V-League itu.

31 Januari 2025 | 13.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemain Pink Spiders, Anilise Fitzi. (Foto: KOVO)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anilise Fitzi tengah naik daun di Liga Bola Voli Korea Selatan Selatan (V-League) pekan ini. Dia, yang oleh media Korea kerap ditulis Anilise Pitch atau Peach, menjadi kunci keberhasilan Pink Spider menghentikan rekor kemenangan beruntun Red Sparks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fitch berposisi sebagai middle blocker. Ia selama ini berada di bawah bayangan Kim Yeon-koung dan Tutku Bourges, dua andalan utama Pink Spiders. Namun, saat ini Bourges sedang cedera dan Fitch mampu menjadi pengganti yang sangat mumpuni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertandingan antara Pink Spiders dan Red Sparks di putaran keempat V-League, Kamis, 30 Januari, ia tampil menggebrak. Ketika sorotan yang tertuju pada duel Megawati Hangestri vs Kim Yeon-koung, Fitzi justru merebut panggung.

Pemain asal Selandia Baru ini tampil dominan dengan mencetak 22 poin, yang merupakan skor tertingginya di V-League. Ia menorehkan keberhasilan serangan mencapai 58,33 persen serta enam blok yang sukses menahan serangan lawan. Performanya yang luar biasa menjadi faktor utama yang mengantarkan Pink Spiders meraih kemenangan dan menghentikan rentetan kemenangan Red Sparks.

Setelah pertandingan, Fitzi mengungkapkan kebahagiaannya atas kemenangan tersebut. "Saya tidak menyadari bahwa ini adalah skor tertinggi saya. Saya senang kami memenangkan pertandingan penting hari ini. Ada saat-saat sulit, tetapi kami mengatasinya, kerja sama tim kami semakin kuat, dan kami mulai percaya satu sama lain," kata dia.

Kapten Pink Spiders, Kim Yeon-koung, turut memuji performa Fitzi. "Dia benar-benar menunjukkan kelasnya hari ini. Serangannya sangat efektif, dan dia menjadi faktor penentu kemenangan kami," katanya. 

Yeon-koung juga bercanda bahwa Fitzi adalah "buah persik yang tangguh," merujuk pada julukan "Peach" yang diberikan kepada Fitzi karena namanya terdengar seperti kata "peach" dalam bahasa Inggris dan seragam timnya yang berwarna merah muda.

Sementara itu, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, mengakui sulitnya menghentikan Fitzi. "Kami mencoba berbagai cara untuk menahan serangan bergeraknya, tetapi dia selalu menemukan celah. Kami bahkan memasukkan Lee Seon-woo sebagai pemblokir satu poin, tetapi tetap tidak berhasil," ujar Ko.

Profil Anilise Fitzi

Anilise mulai mengasah kemampuan bola voli pada musim 2016 hingga 2018 di Polk State College, Flroida, Amerika Serikat. Pada musim 2018 hingga 2020 dia bermain di Saint Leo University, juga di Florida. Di sini juga dia mencoba menjadi pemain bola voli pantai.

Pada musim 2021-2022 dia pindah ke Austria dan bergabung dengan klub bola voli VC Tirol. Pada tahun 2022 dia kemudian bermain di VB NO Sokol/Post selama dua musim hingga musim 2023-2024.

Anilise Fitzi kemudian pindah ke Klub bola voli asal Korea Selatan. Ia awalnya tidak terpilih dalam uji coba kuota Asia untuk Pink Spiders. Ia dipanggil bergabung sebagai pengganti Huang Rui-lei (Cina), yang dinilai kurang maksimal selama tampil dalam turnamen pramusim KOVO Cup 2024. 

Meski memiliki tinggi badan yang tidak terlalu ideal untuk posisi middle blocker (183 cm), Fitzi memiliki keunggulan dalam elastisitas, langkah dinamis, dan pemblokiran yang sangat baik. Statistiknya membuktikan itu.

Di V-League musim ini, Fitzi menempati peringkat kedua dalam pemblokiran (0,83 per set) dan peringkat ketiga dalam serangan pergerakan (50,78 persen tingkat keberhasilan). Performanya semakin meningkat setelah pemain asing utama, Tutku Bourges, mengalami cedera. 

Dalam putaran keempat, Fitzi mencatat rata-rata 18,7 poin per pertandingan, meningkat dari 13,4 poin per pertandingan di tiga putaran sebelumnya. 

Dalam 23 pertandingan, ia memiliki 250 poin, tingkat keberhasilan serangan 45,04 persen dan 0,831 blok per set. 

Puncak performanya adalah pertandingan melawan Jeonggwanjang Red Sparks. Dalam situasi di mana kekalahan hari itu bisa membuat keunggulan tim tidak stabil, Fitzi menunjukkan penampilan terbaiknya sejak memasuki V-League. Ia membantu Pink Spiders menghentikan rekor 13 kemenangan beruntun Red Sparks.

Sejak bergabung dengan Pink Spiders, Fitzi membuktikan bahwa dirinya adalah aset berharga bagi tim. Keberhasilannya dalam memimpin tim meraih kemenangan melawan Red Sparks menegaskan statusnya sebagai salah satu middle blocker terbaik di liga. 

Kemampuannya akan kembali dinantikan saat Pink Spiders melawan Red Sparks pada 2 Februari.

NAVER | SBS | MYDAILY.CO.KR

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus