Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Italia menjadi juara Piala Davis untuk tahun kedua berturut-turut, dan ketiga kalinya dalam sejarah, dengan mengalahkan Belanda 2-0 di babak final di Malaga, Spanyol, Ahad, 24 November 2024. Matteo Berrettini, membawa Italia melaju dengan kemenangan telak 6-4 6-2 atas Botic van de Zandschulp sebelum petenis, Jannik Sinner, menang 7-6(2) 6-2 atas Tallon Griekspoor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, kemenangan itu berarti Italia adalah negara pertama yang mempertahankan gelar Piala Davis sejak Ceko pada 2013.Italia menjadi negara kelima yang memenangi Piala Davis dan Piala Billie Jean King pada tahun yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Matteo Berrettini
Dikutip dari laman ATP Tour, Matteo Berrettini, petenis Italia yang lahir di Roma pada 12 April 1996. Berrettini menjadi petenis profesional sejak 2015. Berrettini berasal dari keluarga petenis, dan pada usia 8 tahun, memantapkan minatnya menekuni karier sebagai petenis. Berrettini dinobatkan sebagai Pemain ATP Paling Berkembang Tahun Ini pada 2019. Ia sudah menunjukkan performa apiknya sebelum tampil di Wimbledon dengan menjuarai Queen's Club Championship.
Dia petenis pertama yang memenangi ajang pemanasan Wimbledon di penampilan debutnya setelah Boris Becker pada 1985. Ia menjadi unggulan ketujuh, lolos ke final setelah mengalahkan petenis Polandia Hubert Hurkacz dengan 6-3, 6-7(3), 6-4 pada 2021.
Kemenangan pada tahun itu pula membuat, Berrettini, sebagai petenis Italia yang mencapai final Grand Slam setelah Adriano Panatta yang memenangi Roland Garros pada 1976. Ia menjadi petenis Italia pertama yang lolos ke partai puncak turnamen Grand Slam lapangan rumput itu.
Final Wimbledon menjadi pencapaian tertinggi, setelah semifinal US Open 2019. Ia sudah mengumpulkan lima gelar juara sepanjang kariernya di level pro. Namun, ia sempat mengalami cedera celah pangkal paha pada awal tahun 2020 dan menjalani operasi tangan kanan pada Maret 2022.
Berrettini mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Queen's Club dengan mengalahkan petenis Serbia Filip Krajinovic 7-5, 6-4. Ini sekaligus menjadi pijakan yang sempurna Berrettini di Wimbledon.
Ia pernah berada di posisi 6 dalam Career High Rank pada Januari 2022, dengan catatan 188 menang dan 98 kalah, dan mengoleksi 10 gelar. Itu menjadi pencapaian tertinggi dalam kariernya.
Berrettini pemain yang bagus di semua jenis lapangan. Ia dikenal dengan servis yang kuat. Tapi, keahlian utama dia adalah forehand, yang dikenal karena kecepatan, putaran, dan kedalamannya. Ia kerap bermasalah dalam permainan bertahan, juga dalam hal menjaga konsistensinya.