Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Regu Tulis Cepat

Alexander benjamin tengker menemui pimpinan koni pusat untuk menyerahkan beasiswa pada BBRP atlit nasional dari pelbagai cabang olah raga demi hari depan mereka dan membentuk regu tulis cepat. (or)

7 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TANGAN orang Indonesia itu kuat-kuat, jarinya pun lentik-lentik. Itu kesimpulan Alexander Benjamin Tengker 50 tahun, yang ditimba dari pengalamannya tulis-memllis selama 30 tahun. Kini bekas wartawan yang pernah menembus Istana Merdeka pada tahun 50-an untuk memperkenalkan sistim steno Karundeng, aktif sebagai direktur ASMI (Akademi Sekretaris dan Management Indonesia). Pekan lalu Tengker kedapatan bersama beberapa pimpinan KONI Pusat yang lama di Kanselerei KONI, Stadion Utama Senayan. Maksudnya untuk menyerahkan sejumlah bea siswa kepada beberapa atlit nasional dari pelbagai cabang olahraga. "Sudah 80 orang yang kami berikan selama ini", kata Tengker, "tapi atlit nasional selalu kami prioritaskan". Bagi para atlit soal hari depan memang selalu menghantui mereka dalam masa mereka mengejar prestasi olahraga. Sehingga bekal apa yang bisa diandalkan untuk mengisi hari tua agaknya sudah menjadi problim buat setiap olahragawan-olahragawati hari ini. Untuk bisa mengikuti kuliah-kuliah di universitas, di samping merampas waktu mereka untuk berlatih, biayanya pun tidak kecil. Belum lagi harus melalui testing dan sebagainya. Tanpa bantuan dan fasilitas dari pihak luar, jangan harap bisa lahir tokoh-tokoh seperti Rudy Hartono atau Ferry Sonneville. Juara-juara yang punya otak sekaligus karakter. Itulah sebabnya uluran tangan pimpinan KONI Pusat yang demisioner, sebagai langkah simpatik untuk "mengisi" otak para atlit, untuk menghadapi hari kemudian bila mereka mengundurkan diri dari lapangan" Buat ASMI sendiri pemberian beasiswa -- setahun perkapita 125.000 rupiah -- tentu tak lepas dari promosi Akademi di samping tujuan sosial. Tapi bagi Tengker yang baru menghadiri pertemuan para ahli steno di Eropa, ia menilai potensi orang Indonesia untuk diadu dalam urusan sekretaris, terutama menulis cepat, tidak kalah. Berto]ak dari pengalamannya, ia mengatakan bahwa "dalam waktu dekat akan saya susun sebuah regu yanr benar-benar akan menonjolkan prestasi Indonesia di dunia internasional. Mereka itu bisa saja terdiri dari atlit-atlit KONI yang mendapat beasiswa kami". Konon pertandingan non-olahraga itu tahun lalu dikuasai oleh orang Jerman dan Prancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus