SIAPAKAH bintang sepak bola terbaik di dunia saat ini? "Maradona," jawab Pele, bekas bintang dari Brasil, ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-50 di Milano, Italia, bulan lalu. Tetapi bintang yang disebut Pele itu sudah tak bersinar lagi. Ahad lalu, Maradona tak bisa berkutik ketika membawa klubnya, Napoli, bermain melawan klub tuan rumah, Inter Milan, di Milano. Napoli dikalahkan Inter Milan 1-2. Dan sebelumnya, di kandang sendiri, Napoli dicukur klub Sampdoria dengan 4-1. Dengan kekalahan beruntun itu posisi Napoli makin terseok di peringkat bawah. Bayangkan saja, dari 10 kali bertanding, Napoli menempati urutan ke-10, mengumpulkan nilai 8 dari 2 kali menang, 4 kali seri, dan 4 kali kalah. Tragisnya, selain sinar Maradona meredup, bintang ini suka bertingkah. Apa sebenarnya yang terjadi? "Saya sudah jenuh bermain dengan klub Napoli," ujar Maradona. Itu dikemukakannya dalam wawancara dengan Gianni Mina, wartawan televisi RAI 1 -- TVRI-nya Italia -- yang disiarkan Ahad pekan lalu. Inilah wawancara blak-blakan yang kini menjadi bahan pembicaraan masyarakat penggemar bola, tak cuma di Italia. Berikut petikan wawancara itu, yang disiarkan sekitar 10 menit: Masalah apa yang sebenarnya Anda hadapi saat ini? Saya merasa capek. Ternyata, saya tidak sedemikian kuat seperti yang diharapkan orang. Atau mungkin kondisi saya tidak seperti dulu. Tidak ada manusia yang baka. Saya capek, tak bisa tahan lagi menghadapi kesulitan dan tekanan yang saya alami dalam tahun-tahun terakhir ini. Sebenarnya, saya sudah tidak bisa bertahan lagi dalam suasana seperti ini. Dan saya tidak mau memberatkan para penggemar saya dan klub Napoli. Sejak dua tahun yang lalu saya berniat meninggalkan Napoli dan pindah ke klub Marseille, Prancis. Pada waktu itu saya sudah sadar bahwa kontrak saya dengan Napoli bisa selesai dalam jangka agak pendek. Tentu saja, dengan pindah ke Marseille, tanggung jawab saya menjadi kurang berat. Banyak penggemar sepak bola mengatakan Anda sangat manja dan sombong. Saya kira cara hidup saya biasa saja, tidak lebih manja dari seorang direktur atau wartawan. Perbedaannya, saya selalu menarik perhatian semua orang, terutama wartawan. Kondisi fisik Anda dinilai jelek sehingga tidak bisa membangkitkan tim Napoli. Atau ada masalah yang lebih pribadi? Jangan khawatir (Maradona tersenyum). Saya merasa dalam keadaan baik. Walaupun saya terpaksa menghadapi kesulitan, baik di luar maupun di dalam lapangan. Setiap orang selalu membicarakan diri saya. Bermain sepak bola tidak membuat saya letih. Tapi pembicaraan orang sepanjang minggu tentang diri saya yang membuat saya capek. Mereka selalu membicarakan: apa kesalahan saya? Apa tindak-tanduk saya salah? Saya sudah menjelaskan hal ini kepada Ferlaino (presiden klub Napoli), saya perlu kehidupan yang lebih tenang. Anda jarang latihan bersama rekan-rekan se-klub, sehingga Anda dianggap kurang menghormati mereka. Padahal, sebagai seorang bintang, Anda perlu memberi contoh yang baik. Saya bisa mengatur kondisi fisik saya menurut kebutuhan. Artinya, saya tidak perlu berlatih secara teratur. Saya sangat menghormati rekan-rekan saya. Dan masalah yang saya hadapi bukan karena mereka. Kabarnya, Anda mendapat tawaran dari sebuah klub di Jepang? Memang benar. Di Jepang saya bisa bermain tanpa stres. Saya akui, tingkat kemampuan mereka jauh lebih rendah. Saya tidak peduli mengenai uang. Saya juga bersedia membayar ganti rugi seandainya saya memutuskan kontrak dengan klub Napoli. Tidak apa, uang bukan persoalan penting bagi saya. Saya bisa pergi ke mana saja. Saya mengerti bahwa pengalaman indah bersama klub Napoli sudah berakhir. Saya ingin, Ferlaino membentuk kesebelasan yang tangguh setelah saya pergi. Itu yang saya inginkan, supaya penggemar Napoli yang saya cintai pantas mendapat sebuah tim yang sanggup bersaing. Lisa Sallusto (Napoli)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini