Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MADRID – Seperti mendengar geledek pada siang bolong, penjaga gawang ketiga Real Madrid, Luca Zidane, teramat kaget ketika namanya tertulis dalam daftar pemain yang akan dipasang melawan Huesca pada pekan ke-29 La Liga, kemarin dinihari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luca pun tampil pertama kalinya bersama tim senior musim ini. Penampilan pemain berusia 20 tahun itu membuat Real Madrid seperti naik wahana roller coaster alias naik-turun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baru berjalan tiga menit, Luca sudah memungut bola dari gawangnya. Gol tendangan kilat Cucho Hernandez hasil umpan silang Ezequiel Avila tak sanggup dibendung kiper berkebangsaan ganda Prancis dan Spanyol itu.
Jika dilihat dengan saksama, sejatinya gol tersebut bukan semata-mata kesalahan Luca. Barisan bek Madrid memang tak sigap mengantisipasi pergerakan cepat Cucho dan Avila. Beruntung Isco bisa menyamakan skor 22 menit kemudian.
Gol Dani Ceballos pada menit ke-62 sempat bikin Madrid nyaman dengan skor 2-1. Namun Luca kembali kebobolan lewat sundulan Xabier Etxeita pada menit ke-74. Lagi-lagi barisan bek Madrid ikut andil dalam kemasukan gol itu. Sergio Ramos dan kawan-kawan kalah duel udara.
Beruntung gol Karim Benzema pada menit ke-89 menyelamatkan Madrid dari hasil seri. Gol dari sepakan cantik pemain berusia 31 tahun itu tak sekadar bikin fan happy. Gol itu menyelamatkan Luca dan bapaknya yang juga Manajer Madrid, Zinedine Zidane.
Andai saja Madrid gagal menang, sudah pasti suporter akan berpikir bahwa biang hasil imbang itu adalah kiper lapis ketiga mereka. Fan pasti menganggap Luca belum layak tampil di tim inti. Cibiran suporter juga akan merembet ke Zidane.
Pelatih berusia 46 tahun itu pasti akan dianggap melakukan nepotisme dengan membawa anaknya dalam skuad inti. Dia bahkan bermain sejak awal. Padahal masih ada dua kiper jempolan Madrid, yakni Thibaut Courtois dan Keylor Navas.
Setidaknya pelatih berkepala plontos itu sudah membantah dugaan nepotisme tersebut. Mantan gelandang Juventus itu mengatakan punya alasan teknis untuk memainkan kiper Real Madrid Castillatim junioritu.
Menurut dia, Courtois tak bisa tampil karena cedera. Sementara Navas tak terlalu bugar setelah berdinas di tim nasional Kosta Rika. Hanya ada Luca dalam stok kiper Los Blancos yang siap tempur.
"Saya tidak memilih anak saya. Dalam konteks ini, saya memilih pemain yang jadi bagian dari skuad Madrid. Jadi, pertimbangan saya lebih ke teknis dan taktis," kata Zidane.
Mantan kapten tim nasional Prancis itu menambahkan, secara kualitas, permainan Luca layak tampil. Adapun dari sisi seorang bapak, tentu Zidane bisa tersenyum plus bangga anaknya bisa tampil bersama tim inti. "Apalagi debutnya musim ini berujung kemenangan. Saya gembira," ujarnya.
Perasaan lega terpancar jelas dari wajah Luca. Pemuda kelahiran Marseille, Prancis, itu mengaku bangga bisa tembus tim inti musim ini. "Saya sampai di tim inti dari tim junior. Setidaknya sudah enam tahun saya tampil di tim junior," ucapnya.
Ini menjadi penampilan kedua Luca bersama Real Madrid dalam kompetisi La Liga. Sebelumnya, Luca tampil melawan Villarreal pada 19 Mei 2018musim 2017/2018. Ketika itu, Luca kebobolan dua gol dan pertandingan berakhir imbang 2-2.
Sebelum Luca, ada Enzo Zidane yang berada di bawah lindungan Zizou julukan Zidane di skuad Real Madrid. Enzo adalah anak pertama Zidane yang kini berusia 24 tahun.
Enzo adalah jebolan akademi Madrid (2012-2015). Pada 2015, Enzo masuk skuad Castilla, yang kala itu dilatih Zidane. Dia pernah masuk tim inti ketika ayahnya menjadi Manajer Madrid.
Hasilnya, Enzo hanya sekali tampil dalam Copa del Rey. Dia kalah bersaing dengan pemain lain. Walhasil, Enzo dijual ke Alaves pada 2017.
Setahun kemudian, Enzo dijual ke klub kompetisi kasta kedua Swiss, Lausanne-Sport, dan kini dipinjamkan ke Rayo Majadahonda, tim peserta Segunda Division.
Zidane masih punya dua anak lagi, yakni Theo dan Elyaz. Keduanya masuk tim junior Madrid. Theo berada di tim U-18, sementara Elyaz masih menimba ilmu di akademi Madrid. MARCA | AS | ESPN | INDRA WIJAYA
Luca Zidane Fernandez
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo