ANGKA sial bagi Uni Soviet kini agaknya tak cuma 13. Sidang
Komite Olympiade Amerika Serikat (USOC) di Colorado Springs
menambah daftar angka tak mujur buat mereka. Angka itu 1604 --
yang mendukung gagasan boikot Olympiade XXII di Moskow,
dibanding suara yang menentang 797 dan blanko 2.
Keputusan USOC itu dua pekan lalu sesuai dengan anjuran Presiden
Jimmy Carter karena tentara Soviet masih bercokol di
Afghanistan. Tapi bagi USOC tampaknya tidak ada pilihan lain.
Carter menjelang sidang USOC mengatakan: "Pemerintah AS akan
menempuh tindakan hukum untuk menghalangi para atlet pergi ke
Moskow."
Reaksi Soviet? George Rogulsky, Wakil Ketua Panitia
Penyelenggara Olympiade XXII menyatakan Soviet sangat kecewa dan
kesal terhadap keputusan USOC itu. Tapi "Olympiade XXII itu
sendiri tetap akan dibuka sesuai dengan rencana," katanya di
gedung KONI, Jakarta, minggu lampau. Ia berkunjung untuk
mengetahui pikiran Komite Olympiade Indonesia (KOI) apakah akan
hadir di Moskow, 19 Juli sampai dengan 3 Agustus. KOI rupanya
masih belum bisa memastikan.
Komite Olympiade Internasional (IOC) tampak terpukul oleh
keputusan boikot dari Colorado Springs. Pekan ini di markas
besar IOC di Laussane, Ketua IOC Lord Killanin mengadakan
pembicaraan dengan Federasi Olahraga Internasional, panitia
penyelenggara Olympiade XXII, dan Komite Olympiade berbagai
negara untuk membicarakan perkembangan terakhir.
Jerman Barat, yang tadinya selalu memberikan komentar
mengambang, mulai mempertegas sikap pro-boikot. "Hendaknya kita
menempatkan perdamaian dunia di atas segala-galanya," kata
Kanselir Helmut Schmidt "Lebih baik tidak ada atlet yang datang
ke Moskow." Namun Komite Olympiade Jerman Barat belum mencabut
pernyataannya yang tetap ingin mengirim atlet ke Olympiade
XXII.
Tidak Tertarik
Perubahan sikap terdengar di Prancis. "Apabila AS dan Jerman
Barat memboikot, Prancis tidak tertarik lagi untuk pergi ke
Moskow," kata Maurice Herzog, anggota Komite Olympiade Prancis.
Ia menambahkan keputusan Jerman Barat merupakan pendapat
kalangan Eropa Barat.
Dari pimpinan top organisasi yang sudah memutuskan tidak akan
hadir di Moskow adalah Pangeran Phillip dari Inggris, Ia adalah
Ketua Federasi Ketangkasan Berkuda Internasional (IEF).
Pro-boikot juga terdengar dari dunia bisnis. National
Broadcasting Company (NBC), sekalipun telah membayar kontrak
penyiaran Olympiade XXII senilai Rp 54,8 milyar, dikabarkan
tidak bakal meliput acara olahraga dunia tersebut.
Pengaruhnya terasa pula pada penjualan tiket Olympiade XXII.
Biro perjalanan di Denmark yang mendapat jatah 3.000 tiket,
misalnya, baru bisa menjualnya sebanyak 1.350.
Tapi Rogulsky tetap percaya Olympiade XXII akan berlangsung
semarak. Ia mengatakan 30 negara, umumnya satelit Soviet, telah
memastikan diri untuk ambil bagian di Moskow. "Ketidak-hadiran
para atlet berprestasi tinggi, seperti dari AS, bukan merupakan
halangan utama dalam menyeienggarakan Olympiade XXII," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini