Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Siapa Lagi Tertarik Ke Moskow

Boikot dan pengaruh boikot bagi negara-negara tertentu terhadap olympiade moskow tapi akan dibuka sesuai rencana.

26 April 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANGKA sial bagi Uni Soviet kini agaknya tak cuma 13. Sidang Komite Olympiade Amerika Serikat (USOC) di Colorado Springs menambah daftar angka tak mujur buat mereka. Angka itu 1604 -- yang mendukung gagasan boikot Olympiade XXII di Moskow, dibanding suara yang menentang 797 dan blanko 2. Keputusan USOC itu dua pekan lalu sesuai dengan anjuran Presiden Jimmy Carter karena tentara Soviet masih bercokol di Afghanistan. Tapi bagi USOC tampaknya tidak ada pilihan lain. Carter menjelang sidang USOC mengatakan: "Pemerintah AS akan menempuh tindakan hukum untuk menghalangi para atlet pergi ke Moskow." Reaksi Soviet? George Rogulsky, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Olympiade XXII menyatakan Soviet sangat kecewa dan kesal terhadap keputusan USOC itu. Tapi "Olympiade XXII itu sendiri tetap akan dibuka sesuai dengan rencana," katanya di gedung KONI, Jakarta, minggu lampau. Ia berkunjung untuk mengetahui pikiran Komite Olympiade Indonesia (KOI) apakah akan hadir di Moskow, 19 Juli sampai dengan 3 Agustus. KOI rupanya masih belum bisa memastikan. Komite Olympiade Internasional (IOC) tampak terpukul oleh keputusan boikot dari Colorado Springs. Pekan ini di markas besar IOC di Laussane, Ketua IOC Lord Killanin mengadakan pembicaraan dengan Federasi Olahraga Internasional, panitia penyelenggara Olympiade XXII, dan Komite Olympiade berbagai negara untuk membicarakan perkembangan terakhir. Jerman Barat, yang tadinya selalu memberikan komentar mengambang, mulai mempertegas sikap pro-boikot. "Hendaknya kita menempatkan perdamaian dunia di atas segala-galanya," kata Kanselir Helmut Schmidt "Lebih baik tidak ada atlet yang datang ke Moskow." Namun Komite Olympiade Jerman Barat belum mencabut pernyataannya yang tetap ingin mengirim atlet ke Olympiade XXII. Tidak Tertarik Perubahan sikap terdengar di Prancis. "Apabila AS dan Jerman Barat memboikot, Prancis tidak tertarik lagi untuk pergi ke Moskow," kata Maurice Herzog, anggota Komite Olympiade Prancis. Ia menambahkan keputusan Jerman Barat merupakan pendapat kalangan Eropa Barat. Dari pimpinan top organisasi yang sudah memutuskan tidak akan hadir di Moskow adalah Pangeran Phillip dari Inggris, Ia adalah Ketua Federasi Ketangkasan Berkuda Internasional (IEF). Pro-boikot juga terdengar dari dunia bisnis. National Broadcasting Company (NBC), sekalipun telah membayar kontrak penyiaran Olympiade XXII senilai Rp 54,8 milyar, dikabarkan tidak bakal meliput acara olahraga dunia tersebut. Pengaruhnya terasa pula pada penjualan tiket Olympiade XXII. Biro perjalanan di Denmark yang mendapat jatah 3.000 tiket, misalnya, baru bisa menjualnya sebanyak 1.350. Tapi Rogulsky tetap percaya Olympiade XXII akan berlangsung semarak. Ia mengatakan 30 negara, umumnya satelit Soviet, telah memastikan diri untuk ambil bagian di Moskow. "Ketidak-hadiran para atlet berprestasi tinggi, seperti dari AS, bukan merupakan halangan utama dalam menyeienggarakan Olympiade XXII," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus