Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Taiwan Dikorbankan Untuk Persatuan

Delegasi pbsi pada sidang ibf di harlem mengusulkan agar meninggalkan wyatt ruling yang mengharuskan rrc & taiwan mengajukan aplikasi keanggotaan pada ibf. taiwan tidak memakai nama republik of china.(or)

25 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DELEGASI PBSi ke sidang IBF di Harlem (10-12 Pebruari) yang terdiri dari Sudirman dan Sunarso, pekan lalu tiba kembali di tanah air dengan berita "gembira." Menurut Ketua Umum PBSI Sudirman, pihak Indonesia berhasil meyakinkan negara-negara Barat anggota IBF tentang gagasan Indonesia untuk memelihara keutuhan badan perbulutangkisan dunia itu. Usul Indonesia itu ialah nlellinggal kan "Wyatt Ruling" (Kebijaksanaan Wyatt) yang mengharuskan baik Cina RRT maupun Cina Taiwan mengajukan aplikasi keanggotaan pada IBF. Dan sebagai gantinya mengharuskan Taiwan merubah namanya dari Persatuan Bulu tangkis Republic of China (ROC) menjadi Persatuan Bulutangkis Taiwan, begitu kira kira. Usul penyelesaian Indonesia itu didasarkan pada pertimbangan bahwa pertama prosedur dan tatatertib organisasi terpenuhi. Sedang "Kebijaksanaan Wyatt" yang ditempuh di Bangkok 1976 terasa sangat kontroversil. Sehingga pihak Taiwan mengadukan ke pengadilan di Inggeris yang kemudian memutuskan bahwa keanggotaan Taiwan harus dipulihkan. Dan keputusan Pengadilan Inggeris tersebut tak kurang pula menyinggung perasaan mayoritas negara-negara Asia-Afrika anggota IBF. Me reka tak dapat menerima, keadilan da lam urusan bulutangkis ditentukan oleh sebuah badan di luar IBF. Mereka mengancam untuk memisah, kan diri dari IBF. Dan ancaman itu nampaknya bukan gertakan belaka. Sebab pada tanggal 22 26 Pebruari ini 70 pemain bulutangkis dari negara-negara Asia Afrika akan merayakan terbentuknya Word Badminton Federation - badan tandingan IBF. Dalam WBF dengan sendirinya RRC menggantikan kedudukan Taiwan. Lahirnya badan tandingan WBF ini dengan sendirinya mengancam pula pe luang bulutangkis sebagai olahraga Olimpiade yang baru saja diakui IOC. Menurut Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia, Suworo, kemungkinan bulutangkis tercantum sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan besar sekali. Untuk Olimpiade Moskow 1980 memang sudah terlambat, mengillgat persiapan Panitia Penyelenggara (OC) secara eknis yang tidak mungkin. Namun harapan pada Olimpiade 1984 besar sekali. Tergantung pada pendekatan kita pada OC-nya. Masalahnya tinggal bagaimana IBF dan anggota-anggotanya menyelaraskan kegiatannya sesuai dengan "Eligibility Rule 26" atau peraturan-peraturan yang menyangkut amatirisme IOC. Dan yang tak kurang pentingnya adalah wadah bulutangkis internasional yang satu di bawah IBF. Persetujuan Rahasia Itulah sebabnya Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kesatuan IBF demi masuknya bulutangkis dalam Olimpiade 1984, yang diperkirakan akan berlangsung di Los Angeles, AmeAka Serikat. Di pihak lain yang berkubu pada ABC atau Konfederasi Bulutangkis Asia, dengan kordinatornya, Richard Avory dari Iran, menganggap bahwa untuk memperjuangkan bulutangkis sebagai olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade paling cepat baru bisa dicapai pada tahun 1988. Dalam sepucuk surat kepada Suworo, Avory menyayangkan sikap Indonesia sebagai anggota ABC yang terkemuka yang menolak berpartisipasi dalam turnamen Invitasi di Hongkong akhir Pebruari ini serta tidak menyokong pembentukan WBF. Padahal, kata Avory, dalam pertemuannya dengan Lord Killanin, Ketua IOC, bulutangkis tidak mempurlyai harapan masuk ke Olimpiade pada tahun 1984. Indonesia maju dengan usul perubahan nama Taiwan dan telah menjadi konsensus mayoritas anggota IBF dari Barat dalam menghadapi sidang tahunan IBF bulan Mei 1978 di Auckland Selandia Baru. Adakah missi Suharso Ketua Bidang Luar Negeri PBSI ini bisa meyakinkan pula para anggota ABC dan penyokongnya dari Afrika untuk menunda pembentukan WBF? Tampaknya sulit. Karena masalahnya sekarang bagi kelompok Asia-Afrika itu bukan hanya menggolkan keanggotaan RRT tapi juga merebut kemudi organisasi bulutangkis internasional dari tangan IBF yang Eropa sentris. Bagi mereka soal diterima atau tidaknya bulutangkis sebagai olahraga Olimpiade bukan soal yang terpenting. Juga perlu dipertimbangkan kemungkinan Taiwan akan mengalah dalam soal nama. Dan andaikata tuntutan sidang nanti dituruti Taiwan, apakah RRT bersedia duduk bersamanya? Ja]an untuk mengorbankan Taiwan tampaknya sudah menjadi persetujuan rahasia di kalangan IBF yang berorientasi pada Eropa. Tapi efeknya agaknya masih tandatanya: adakah ia dapat melicinkan jalan ke Olimpiade dan memecahkan masalah dua Cina?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus