DELEGASI PBSi ke sidang IBF di Harlem (10-12 Pebruari) yang
terdiri dari Sudirman dan Sunarso, pekan lalu tiba kembali di
tanah air dengan berita "gembira." Menurut Ketua Umum PBSI
Sudirman, pihak Indonesia berhasil meyakinkan negara-negara
Barat anggota IBF tentang gagasan Indonesia untuk memelihara
keutuhan badan perbulutangkisan dunia itu.
Usul Indonesia itu ialah nlellinggal kan "Wyatt Ruling"
(Kebijaksanaan Wyatt) yang mengharuskan baik Cina RRT maupun
Cina Taiwan mengajukan aplikasi keanggotaan pada IBF. Dan
sebagai gantinya mengharuskan Taiwan merubah namanya dari
Persatuan Bulu tangkis Republic of China (ROC) menjadi Persatuan
Bulutangkis Taiwan, begitu kira kira.
Usul penyelesaian Indonesia itu didasarkan pada pertimbangan
bahwa pertama prosedur dan tatatertib organisasi terpenuhi.
Sedang "Kebijaksanaan Wyatt" yang ditempuh di Bangkok 1976
terasa sangat kontroversil. Sehingga pihak Taiwan mengadukan ke
pengadilan di Inggeris yang kemudian memutuskan bahwa
keanggotaan Taiwan harus dipulihkan. Dan keputusan Pengadilan
Inggeris tersebut tak kurang pula menyinggung perasaan mayoritas
negara-negara Asia-Afrika anggota IBF. Me reka tak dapat
menerima, keadilan da lam urusan bulutangkis ditentukan oleh
sebuah badan di luar IBF.
Mereka mengancam untuk memisah, kan diri dari IBF. Dan ancaman
itu nampaknya bukan gertakan belaka. Sebab pada tanggal 22 26
Pebruari ini 70 pemain bulutangkis dari negara-negara Asia
Afrika akan merayakan terbentuknya Word Badminton Federation -
badan tandingan IBF. Dalam WBF dengan sendirinya RRC
menggantikan kedudukan Taiwan.
Lahirnya badan tandingan WBF ini dengan sendirinya mengancam
pula pe luang bulutangkis sebagai olahraga Olimpiade yang baru
saja diakui IOC. Menurut Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia,
Suworo, kemungkinan bulutangkis tercantum sebagai cabang
olahraga yang dipertandingkan besar sekali. Untuk Olimpiade
Moskow 1980 memang sudah terlambat, mengillgat persiapan Panitia
Penyelenggara (OC) secara eknis yang tidak mungkin. Namun
harapan pada Olimpiade 1984 besar sekali. Tergantung pada
pendekatan kita pada OC-nya. Masalahnya tinggal bagaimana IBF
dan anggota-anggotanya menyelaraskan kegiatannya sesuai dengan
"Eligibility Rule 26" atau peraturan-peraturan yang menyangkut
amatirisme IOC. Dan yang tak kurang pentingnya adalah wadah
bulutangkis internasional yang satu di bawah IBF.
Persetujuan Rahasia
Itulah sebabnya Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk
mempertahankan kesatuan IBF demi masuknya bulutangkis dalam
Olimpiade 1984, yang diperkirakan akan berlangsung di Los
Angeles, AmeAka Serikat. Di pihak lain yang berkubu pada ABC
atau Konfederasi Bulutangkis Asia, dengan kordinatornya, Richard
Avory dari Iran, menganggap bahwa untuk memperjuangkan
bulutangkis sebagai olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade
paling cepat baru bisa dicapai pada tahun 1988. Dalam sepucuk
surat kepada Suworo, Avory menyayangkan sikap Indonesia sebagai
anggota ABC yang terkemuka yang menolak berpartisipasi dalam
turnamen Invitasi di Hongkong akhir Pebruari ini serta tidak
menyokong pembentukan WBF. Padahal, kata Avory, dalam
pertemuannya dengan Lord Killanin, Ketua IOC, bulutangkis tidak
mempurlyai harapan masuk ke Olimpiade pada tahun 1984.
Indonesia maju dengan usul perubahan nama Taiwan dan telah
menjadi konsensus mayoritas anggota IBF dari Barat dalam
menghadapi sidang tahunan IBF bulan Mei 1978 di Auckland
Selandia Baru. Adakah missi Suharso Ketua Bidang Luar Negeri
PBSI ini bisa meyakinkan pula para anggota ABC dan penyokongnya
dari Afrika untuk menunda pembentukan WBF? Tampaknya sulit.
Karena masalahnya sekarang bagi kelompok Asia-Afrika itu bukan
hanya menggolkan keanggotaan RRT tapi juga merebut kemudi
organisasi bulutangkis internasional dari tangan IBF yang Eropa
sentris. Bagi mereka soal diterima atau tidaknya bulutangkis
sebagai olahraga Olimpiade bukan soal yang terpenting.
Juga perlu dipertimbangkan kemungkinan Taiwan akan mengalah
dalam soal nama. Dan andaikata tuntutan sidang nanti dituruti
Taiwan, apakah RRT bersedia duduk bersamanya? Ja]an untuk
mengorbankan Taiwan tampaknya sudah menjadi persetujuan rahasia
di kalangan IBF yang berorientasi pada Eropa. Tapi efeknya
agaknya masih tandatanya: adakah ia dapat melicinkan jalan ke
Olimpiade dan memecahkan masalah dua Cina?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini