Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Levi's Atau Bukan ? Pokoknya Lepis

Levi's, merek dagang ciptaan levi straus & co telah menjadi sasaran pemalsuan di seluruh dunia. di jakarta, celana atau jaket dari kain produksi lokal sering memakai label levi's.(eb)

25 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CARA orang berpakaian di Gedung Putih makin santai sejak petani dari Plains, Georgia, terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Para penjabat baru di situ boleh saja memakai jeans. Jeans? Ya, Jimmy Carter sendiri suka memakainya. Bermula dipakai orang Amerika di ranch (tempat peternakan), jeans kini menjadi kegemaran dunia, bahkan juga dicari kaum remaja di negara-negara sosialis. Banyak orang di Jakarta menyebutnya sebagai lepis yang sebenarnya berasal dari Levi's, merek ciptaan Levi Straus & Co., San Francisco. Tentu saja jeans bukan hanya bikinan Levi Straus. Men's Wear, majalah pakaian terkemuka Amerika pernah menghimpun daftar 30 produsen besar di Amerika. dan Levi Straus - dengan penjualan satu milyar dollar lebih pada tahun 1975--memang tercatat paling unggul. Karena keunggulannya yang sudah sekian lama itulah. Levi menjadi sasaran utama pemalsuan di mana-mana. Levis palsu sejumlah 30.000 pasang buatan Taiwan, misalnya, diberitakan telah digerebek polisi Swiss di Kota Basel tahun lalu. Gerakan pemalsuan itu demikian hebat, hingga pusat Levi Straus di San Francisco menunjuk direktur keamanan khusus. Direktur itu mengatur para detektif yang tersebar di banyak negara, mencari jejak kaum pemalsu untuk kemudian dilaporkan kepada polisi setempat. Di Indonesia, Levi palsu banyak pula beredar. Sesekali Kepolisian RI juga bertindak karena ada pengaduan. Tapi, seperti pengacara Oei Tat Hway yang mewakili agen Levi mengatakan, "hanyalah penjahit kaki-lima" yang dicari, sedang sumber pemalsunya tetap aman. Merek dagang Levi atau Levi's, menurut distributor tunggalnya, Nico J. Moran, didaftarkan di Jakarta tahun 1972. "Perlindungan terhadap pemegang merek di sini tidak terjamin," kata Moran kepada Slamet Djabarudi dari TEMPO. Meski begitu, sejak 1972 disebutnya pemasaran Levi di negeri ini naik 300%. Saingannya yang terberat, menurut distributor ini, adalah penyelundupan--selain pemalsuan lokal. Jeans yang diimpor secara gelap, walau memakai label Levi's, adakalanya belum berarti tidak palsu. Orang awam tidak bisa membedakannya. Tapi pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, biasanya membantu calon pernbelinya dengan bertanya: "Mau lepis no. 1 atau no. 2?" Beda harganya agak jauh: sedikitnya Rp 2000 untuk celana atau jaket. Yang no. 2 itu biasanya labelnya saja Levi's. Kainnya mungkin produksi lokal seperti Raphael Ada pula jeans yang berasal Tira tapi memakai label Levi's. Pokoknya lepis, kata pedagang. PT Tira Fashion menghasilkan jeans dari pabriknya di Sunter II, Tanjung Priok. Bahan kainnya buatan domestik. Jika ada produknya keluar sebagai Levi's, itu tentu bukanlah hasil kerja orang di Sunter II. Robert B. Widjaja, anggota pengurus PT Tira Fashion, menatakan bahwa perusahaannya justru berusaha mempopulerkan merek sendiri. "Memalsukan barang tidak ada gunanya kalau ingin jadi produsen besar." katanya. Ada anjuran supaya Levi Straus & Co membuka pula pabrik di Indonesia. Jika ada pabriknya di tempat? dengan sendirinya Levi akan lebih kuat menghadapi produk palsu. Tapi usaha ini terbentur oleh belum adanya pabrik di Indonesia yang membikin bahan tekstil yang mutunya sesuai dengan keperluan Levi. Jika bahall itu harus dlimpor pula, menurut Distributor Moran? harga Levi's lokal akan jadi mahal malahan. Maklum bea masuk bahan baku masih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus