Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI akan mengadalan seleksi terbuka untuk mengisi posisi pelatih semua nomor di pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Seleksi itu terbuka untuk kandidat dari dalam dan luar negeri.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Ricky A. Soebagdja, mengatakan rekrutmen pelatih ini merupakan agenda krusial pengurus baru karena dalam jangka pendek berkaitan dengan kontrak kerja pelatih yang sekarang dan persiapan turnamen tahun depan untuk meningkatkan prestasi atlet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menambahkan untuk jangka panjang tentu peran pelatih sangat strategis dalam menggembleng, merancang peta jalan kompetisi, dan membangun strategi atlet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami ingin semuanya diawali dengan baik. Kebetulan kontrak para pelatih yang sekarang akan selesai pada akhir Desember, sementara pada 7 Januari 2025 Malaysia Open 2025 sudah mulai," kata Ricky, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa.
"Karena itu kita laksanakan seleksi terbuka yang melibatkan konsultan manajemen independen. Nantinya, target kinerja berserta hak dan kewajiban masing-masing pihak akan dituangkan di dalam kontrak profesional,” tambah dia.
Ricky mengatakan pelatih yang sekarang juga dipersilahkan mengikuti seleksi untuk bergabung dan menjadi bagian dari kepengurusan PP PBSI 2024-2028.
Hal ini, kata dia, adalah bagian dari upaya PBSI untuk meningkatkan transparansi dan profesionalisme.
“Kita mulai halaman baru dengan kertas yang bersih. Semua kandidat pelatih diperlakukan sama dan harus mengikuti proses seleksi yang sama. Ini bagian dari upaya kita meningkatkan transparansi dan profesionalisme,” tambah peraih emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.
Tradisi Baru
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Pelatnas Eng Hian mengatakan PP PBSI sedang memulai tradisi baru dengan melakukan seleksi terbuka untuk calon pelatih pelatnas.
Selain mendorong transparansi dan perlakuan yang fair, proses ini membuka kemungkinan mendapatkan pelatih yang mungkin selama ini belum tersambung dengan PP PBSI.
“Tantangan ke depan makin berat, persaingan makin keras, karena itu kita membutuhkan pelatih yang didapat dari proses yang baik sejak awal dan kontrak yang transparan. Dengan demikian kita harapkan para pelatih bisa bekerja dengan tenang dan fokus demi prestasi para atlet,” kata peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 tersebut.
Mengenai kemungkinan pelatih dari luar negeri bergabung, bagi Eng Hian itu merupakan keniscayaan karena bulu tangkis sudah menjadi olahraga global.
“Saya akui, membuka lowongan pelatih untuk kandidat luar negeri adalah terobosan Pak Fadil Imran yang berani. Bukan berarti kita kekurangan talenta pelatih dari dalam negeri, namun kita harus punya pola pikir terbuka. Siapa tahu kita mendapat pelatih terbaik? Ini juga kita harapkan menjadi motivasi para pelatih dalam negeri untuk terus meningkatkan diri,” kata Eng Hian.
Seleksi terbuka pelatih pelatnas ini dimulai pada 3 Desember dan ditargetkan selesai pada 17 Desember. Para kandidat akan melewati tahapan seleksi administrasi, wawancara, dan asesmen oleh konsultan independen.
Pilihan Editor: Kericuhan Sepak Bola di Guinea Tewaskan 56 Orang