Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Upaya Menambah Darah

PB PASI mengirim para atlet pemusatan latihan nasional untuk berlatih di kawasan perkebunan teh Pengalengan, Bandung, sebagai persiapan ke sea games. Konon bisa meningkatkan hemoglobin para atlet.

2 November 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAM baru menunjukkan pukul 05.30 pagi. Tapi, sejak sekitar dua pekan lalu, kawasan perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah terlihat lebih ramai. Puluhan remaja dalam aneka corak pakaian olah raga tampak berlari-lari di sekitar perkebunan yang luasnya sekitar 1.500 hektar, milik PTP XIII itu. Dengan tubuh yang sesekali terlihat menggigil menahan dinginnya udara pagi, mereka itu, para atlet Pemusatan Latihan Nasional, Jakarta, terus berlari-lari. Tujuh pelatih mendampingi para atlet itu berlatih di seputar daerah penuh tanaman, yang terletak sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut. Berjarak sekitar 55 km dari Bandung, temperatur di tempat latihan baru itu, pagi cuma sekitar 15 derajat Celsius dan siang 20. Antara lain, karena pertimbangan udara yang sejuk di daerah dataran tinggi inilah, pimpinan PB PASI memulai percobaan baru mereka untuk memindahkan tempat latihan, khususnya buat para atlet lari jarak menengah 800 dan 1.500 meter. Sebanyak 24 atlet yang direncanakan akan dikirim untuk bertanding di SEA Games, Desember mendatang, diharapkan dapat membuat prestasi bagus, setelah berlatih di tempat latihan baru itu. Harapan itu dipatokkan PASI karena rupanya ada perkiraan, dengan berlatih di daerah tinggi, hemoglobin, atau bagian dari sel darah merah, alias hb, akan meningkat. Ini akan menambah kekuatan sewaktu latihan. Sebab, hb berfungsi sebagai pembawa oksigen. Dengan meningkatnya hb, berarti juga ia akan bisa membawa oksigen lebih banyak, sehingga peredaran oksigen ke semua jaringan tubuh akan meningkat. Yang berarti, tubuh yang meningkat hb-nya tadi akan bisa melakukan kegiatan lebih banyak. Benarkah dengan cara itu nanti para atlet bisa membuat prestasi bagus di Bangkok? Dengan waktu latihan cuma sekitar dua bulan, beberapa ahli meragukan percobaan PB PASI itu. Doktor Wahyu Karhiwikarta, ahli faal dan iklim dan dosen di Bagian Ilmu Faal (Fisiologi) Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, misalnya, membenarkan ada beberapa keuntungan dilihat dari peningkatan hb yang diperoleh seorang atlet (khusus aerobik: lari, renang, dan lain-lain) di dataran tinggi. Di antaranya, karena meningkatnya aklimatisasi (kemampuan penyesuaian terhadap iklim) di tubuh sang atlet terhadap oksigen. Ini karena dataran tinggi menampilkan keadaan oksigen yang renggang, sehingga memaksa tubuh sang atlet mengadakan kompensasi dengan meningkatkan sel darah merah (eristrosit), tempat hb bercokol. Dengan adanya penambahan inl, otomatis, akan bertambah pula jumlah hb atlet tadi. Menurut Dokter Sadoso Sumosardjuno, salah satu pengurus Pusat Kesehatan Olah Raga KONI, kenaikan hb itu biasanya tak besar. "Dari semula 14, bisa naik satu poin," katanya. Toh, penambahan ini cukup berarti dalam menambah kekuatan sang atlet. Cuma, memang, seperti cerita Wahyu lagi, penambahan itu tak dihasilkan dalam latihan yang cuma 3-4 minggu, melainkan lewat cara berlatih yang terus-menerus. Dengan waktu latihan yang singkat, menurut Wahyu, dokter olah raga PASI Jawa Barat itu, peningkatan aklimatisasi yang diperoleh, misalnya, hanya artifisial. Dengan kata lain, sebenarnya sasaran peningkatan hb - yang antara lain juga bisa diperoleh lewat makanan, karena atlet yang diam di dataran tinggi itu umumnya makan banyak - tak akan langgeng jika dilakukan secara temporer. Artinya, hb tadi bisa menurun lagi jika atlet itu berlari atau berlomba di dataran rendah seperti Jakarta dan Bangkok. Jadi, ide memindahkan latihan yang dicetuskan Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, sepulang dari Canberra, Australia, itu sia-sia? "Tak juga, sebab selain untuk mencoba mengetahui perkembangan hb para atlet, 'kan pemindahan tempat latihan bisa juga menjadi salah satu senjata untuk melawan kejenuhan berlatih," kata Sadoso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus