Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Usaha Rujuk Di Bandung

Dua organisasi induk bulu tangkis dunia bertemu buat pertama kalinya di Bandung. Meskipun belum ada wadah persatuan IBF-WBF, anggota masing-masing kini boleh bertanding satu sama lain. (or)

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SESAMPAINYA di Bandung, Henry Fok, Ketua Kehormatan World Badminton Federation (WBF) langsun minta diantarkan ke tempat Konperensi Asia-Afrika berlangsung tahun 1955. "Barangkali ia terkesan oleh semangat persatuan yang ditelorkan dari gedung tersebut," komentar Yassin, anggota pengurus PBSI Jawa Barat pengantar sang tamu. Keesokan harinya, 28 Mei, Fok bersama tokoh WBF lainnya seperti Chu Tze, The Gin Sooi, Lee Kin Tat, dan Piensak Sosothikul, memang datang mencari persatuan dengan Internatiowal Badminton Federation (IBF). Kedua organisasi induk bulutangkis dunia itu bertemu buat pertama kalinya. Fok dkk disambut antara lain oleh Stellan Mohlin, Herman Valken, drs. Sudirman, Suharso Suhandinata, Khir Johari, P. Nielsen, H. Termet, C. Reddie, serta Chada. "Sekalipun yang dibicarakan soal persatuan," kata Chu Tze, Ketua Persatuan Bulutangkis RRC, "kehadiran kami di sini mewakili pribadi." Di Hotel Panghegar, mereka berdiskusi selama 2 jam untuk menemukan jalan buat rujuk kembali. Komunike bersama mereka menyebut adanya keinginan bersatu, tapi sama sekali tak menyinggung bagaimana. "Terlalu pagi untuk dibicarakan," lanjut Chu Tze. "Keinginan kedua belah fihak, untuk sementara, akan ditampung dan dibicarakan dalam suatu grup kerja yang terdiri dari wakil WBF dan IBF." Bagaimana dengan Supreme Body of Badminton yang disebut akan memayungi WBF dan IBF? "Itu memang suau ide yang baik," kata C. Reddie, tokoh bulutangkis Skotlandia. Tapi, baginya gagasan itu masih kabur. "Karena itu, baiklah kita tunggu dulu hasil sidang tahunan IBF," tambahnya. Sidang tahunan IBF diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta 30 Mei s/d 1 Juni ini. Sikap tunggu dan lihat itu tampak pula pada diri Chu Tze, juga menjabat Wakil Ketua WBF. "Kami baru akan bersidang Juni nanti," katanya. "Topik ini pasti akan kami bicarakan." Tapi, mungkinkah dua organisasi ini akan rujuk? "Suatu ketika nanti, ya," ramalnya Ketua IBF, Stellan Mohlin juga optimis seperti Chu Tze. Buat sementara kedua belah fihak memperkenankan anggota masing-masing melakukan pertandingan persahabatan. Hal itu dulu mendapat tentangan keras sekali dari IBF. "Mereka mau datang saja untuk berbincang itu sudah merupakan langkah maju," kata Ketua Bidang Luar Negeri PBSI, Suharso Suhardinata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus