Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Welmintje Tak Jadi Menangis

Debut dua pelari dari Nusa Tenggara Timur, Welmintje Sonbay & Katherina Nasimnasin. Mereka masih bocah, tapi tergolong atlet top. Pengurus PASI ingin membinanya di pelatnas.

10 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BINTANG olahraga sering membuat penonton deg-degan. Apalagi kalau yang bersaing sengit bintang cilik lawan atlet berpengalaman. Contoh dramatis antara lain terlihat dalam lomba lari 3000 m putri. Ketika pelari jarak menengah Jakarta, Starlet, bintang yang sejak 1977 tak tersaingi, bertemu dengan Welmintje Sonbay, dan Katherina Nasimnasin, dalam final di Stadion Utama Senayan, 26 September sore. Ribuan penonton, semula tidak begitu terkesan oleh kehadiran dua pelari cilik dari NTT itu, tiba-tiba saja bangkit memberi semangat kepada mereka."Terusss, terusss," teriak penonton ketika pelari daerah itu menyalib Starlet. Hanya berkat pengalaman, Starlet bisa merebut kembali tempat terdepan pada putaran terakhir. 'Saya tidak tahu apa yang akan diperbuat anak ini dalam PON XI nanti," kata Starlet. Welmintje dan Katherina yang meraih medali perak dan perunggu untuk NTT tak banyak komentar. Maklum masih lugu. Tapi Presiden Soeharto yang menonton arena atletik dua hari kemudian, mengatakan "pelari alam ini perlu dibina lebih lanjut." Welmintje, 12 tahun, dan Katherina, 14 tahun, ditemukan Pengda PASI NTT, empat bulan lalu. "Mereka adalah buah program atletik masuk desa di NTT," kata Ketua KONI NTT F.M. Manafe. Ia menambahkan sejak 1980 di NTT secara teratur dilangsungkan kejuaraan atletik mulai tingkat kecamatan sampai ke tingkat kabupaten. Dalam kompetisi 1981 inilah muncul Welmintje dan Katherina menggeser andalan NTT selama ini Herlince dan Gumina. Sehingga, "kakak-kakak ini terpaksa dipindahkan ke nomor 1500 m," lanjut Manafe. Pada Kejuaraan Atletik Kabupaten Timor Tengah-Selatan, Juni 1981, Welmintje yang biasa berlatih lari di pasir pantai Kupang sudah mencatat waktu 10 menit 50 detik untuk lari 3000 m. Ia menyebut semua ini adalah berkat bimbingan pelatih Agus Parudjai dan ayahnya. Ayah Welmintje kini menduduki kursi DPRD turut memberi dorongan dengan menyediakan menu ekstra seperti susu dan telur setengah matang. "Welmintje memang ditargetkan untuk memecahkan rekor PON," kata Manafe. Prestasi Welmintje dalam PON X malah luar biasa. Ia mencapai finis dengan waktu 10:16,51 detik--sekitar 33 detik lebih cepat dari rekor PON IX atas nama Lelyana. Tak heran bila Starlet, yang mencapai finis lebih dulu dan sekaligus menciptakan rekor baru 10:11,36 detik, tercenung dibuatnya. Ia tidak habis pikir, bagaimana anak 12 tahun tanpa sepatu itu bisa menempelnya dengan ketat. Pelari berusia 19 tahun itu sudah membayangkan ancaman Welmintje dan Katherina 'dalam pertandingan nasional kelak. Pengurus PASI ingin membina Welmintje dan Katherina di pelatnas. Tapi Welmintje, masih suka menangis bila ingat orangtua dan adik bungsunya, kelihatan lebih suka tetap di NTT. Manafe juga berpendapat demikian. Tapi, "untuk berprestasi tinggi di NTT jelas sulit bagi Welmintje," kata Manafe. Tapi Kepala Negara telah menasihati Welmintje, bahwa ia sudah bukan milik orangtuanya atau NTT saja. Juga sudah milik nasional. Karena itu disarankan beliau untuk berlatih keras dan mencapai prestasi lebih tinggi. Welmintje mengatakan bahwa anjuran Presiden Soeharto itu akan diturutinya. Ia, mulai pekan ini, akan memasuki pelatnas SEA Games di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus