Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jepang menerapkan aturan ketat dalam proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi para pengendara. Bagi mereka yang masih pemula, diwajibkan untuk sekolah terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan SIM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain tak mudah didapatkan, SIM mobil di Jepang juga tidak murah. Menurut pekerja asal Indonesia yang tinggal di Jepang, Mahmudi Fukumoto, pembuatan SIM mobil di Negeri Sakura memungut biaya hingga Rp 40 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun saat dirinya bikin SIM di Jepang, biayanya tidak sampai Rp 40 juta. Karena Mahmudi hanya mengganti SIM Indonesia yang ia miliki ke SIM Jepang dengan cara mendaftar di asosiasi transportasi Jepang (JAV).
“Empat ribu Yen (Rp 420 ribu) biayanya untuk men- translate. setelah itu bayar lagi kayanya 2.500-an (Rp 262 ribu), gak sampai 3 ribu untuk tes tulis. Setelah lulus tes praktek bayar lagi ga sampai 3.000 Yen (Rp 315 ribu). Kalau sudah lulus, sekitar 10 ribu (Rp 1 juta) itu sudah dapat SIM. Tapi kalau itu gak lulus, nanti dikasih jadwal lagi, dan bayar lagi,” kata Mahmudi kepada Tempo.co.Pekerja asal Indonesia yang tinggal di Jepang, Mahmudi Fukumoto. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Lebih lanjut Mahmudi menjelaskan bahwa dirinya harus mengeluarkan biaya pembuatan SIM mobil di Jepang tidak sampai Rp 1 juta. Jumlah tersebut, menurut dia, terbilang murah bila dibandingkan dengan mengikuti proses dari awal.
“Kalau aku kemarin mendafatar, lalu diaktifkan ke JAV, lalu ikuti tes tulis, paktek, itu lulus semua. Jadi cuma 9.000 Yen (Rp 946 ribu) sekian habisnya. Itu murah sekali, dibandingkan dengan ketika membuat dari nol, sekitar 350 ribu sampai 400 ribu Yen, atau Rp 35-Rp 40 juta,” jelas dia.
Pilihan Editor: Tiket MotoGP Mandalika Sudah Terjual 46.150 Lembar
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto