Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

5 Aksi Caleg Stres Bertindak di Luar Nalar, Bakar Petasan di Menara Masjid hingga Telanjang

Fenomena caleg stres biasa ditemui saat pemilu. Di Subang, seorang caleg membakar petasan di dekat menara masjid.

26 Februari 2024 | 16.00 WIB

Ilustrasi petasan/kembang api. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi petasan/kembang api. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap pemilu, kerap ditemui fenomena caleg gagal yang menjadi stres. Karena terpukul akibat perolehan suara yang minim, para caleg stres ini kerap bertindak di luar nalar. Bahkan beberapa aksi tersebut membuat resah masyarakat. Dihimpun dari berbagai sumber, inilah 5 aksi caleg stres yang bertindak janggal:

1. Menyulut Petasan di Menara Masjid

Seorang caleg gagal berulah di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Karena tak mendapat banyak suara, ia berbuat ulah. Mengenakan helm berbahan logam, caleg itu menyulut banyak petasan di menara masjid di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Suara rentetan tersebut sempat mengganggu masyarakat. 

Kapolres Subang, Ajun Komisaris Besar Polisi, Ariek Indra Sentanu menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sepekan yang lalu. Adapun masyarakat dan caleg gagal tersebut telah melakukan mediasi. "Kejadian itu terjadi satu minggu yang lalu. Saat ini permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan, masyarakat sudah kondusif karena sudah diselesaikan secara baik-baik," kata Ariek saat dikonfirmasi melalui whatsApp, Senin, 26 Februari 2024.  

2. Bongkar Paving Block dan Bongkar Makam 

Sebuah akun Instagram dengan username @bwi.info dan @jawatimurinfo mengunggah sebuah video seorang yang diketahui sebagai caleg menarik kembali uang bantuan yang ia berikan untuk memperbaiki jalan. Tak tanggung-tanggung caleg yang disebut-sebut berasal dari fraksi Partai NasDem tersebut bahkan menarik paving yang telah terpasang. 

Setelah diklarifikasi dirinya mengaku tak tahu menahu jika bantuan yang diberikan berasal dari relawan. Caleg bernama Ratih Nur Hayati tersebut meminta maaf kepada warga setempat dan menginformasi bahwa yang mengambil adalah pihak relawan bukan dirinya. Ratih berjanji akan mengembalikan paving jalanan yang sudah hilang.

3. Rumah sakit sediakan layanan khusus caleg gagal 

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan, Jawa Tengah membuka layanan konsultasi kejiwaan bagi tim sukses maupun caleg yang gagal di pemilu 2024. Rumah sakit itu menyiapkan berbagai fasilitas pendukung di instalasi rehabilitasi medik.

"Usai Pemilu 2024 diperkirakan banyak calon legislator yang gagal dan akan mengalami banyak tekanan hingga gangguan kejiwaan," kata Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan Dwi Heri Wibawa di Pekalongan, Jumat, 23 Februari 2024.

Menurut Dwi, caleg atau tim sukes yang gagal atau tak lolos rentan mengalami gangguan kejiwaan atau kesehatan mental karena beragam tekanan.

4. Polisi di Lamongan bantu penanganan caleg gagal

Dilansir dari lamongankab.go.id, Yayasan Berkah Bersinar Abadi yang ada di Lamongan memuji inisiatif Aipda Purnomo yang ingin membantu pemerintah untuk atasi kesehatan jiwa para caleg yang gagal mendominasi suara pada Pemilu 2024 ini. Aipda Purnomo diketahui sering dikenal sebagai polisi yang kerap membantu menyembuhkan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) karena intensitasnya dalam membina pasien kejiwaan. 

Sebanyak 137 ODGJ telah dibinanya secara gratis, di tahun 2024 ini Purnomo kembali membuka layanan tersebut bagi caleg yang membutuhkan penanganan masalah kejiwaan. Terbaru Pak Pur mengaku menerima curahan hati seorang caleg gagal yang telah menggadaikan rumah untuk jaminan uang Rp 1 miliar.

5. Jual Mobil Hanya Mendapat 11 Suara 

Pemilu 2024 seolah menjadi ajang coba-coba bagi public figure di tanah air, sejumlah selebriti dan komedian diketahui mantap mendaftarkan namanya menjadi calon legislatif. Nama komedian Dede Sunandar pun baru-baru ini santer terdengar setelah perhitungan suara dilakukan dan dirinya hanya peroleh 11 suara.

Dede berasal dari Partai Perindo Dapil Bekasi V, dirinya bahkan habis-habisan menjual 2 unit mobil untuk menyuplai dana kampanye. Sayangnya perolehan suaranya memupuskan harapan Dede untuk melenggang menjadi wakil rakyat. 

5. Caleg Gagal Telanjang dan Ngomel

Pada pemilu 2014, banyak caleg gagal yang mengalami stres. Tak hanya ditangani di rumah sakit, ada juga para caleg gagal yang ditangani di pesantren. Di Pondok Pesantren Dzikrussyifa Asma Berojomusti, Paciran, Lamongan, Jawa Timur misalnya, sudah menangani sedikitnya 40 calon legislatif yang mengalami stres setelah pemilu legislatif 9 April lalu. Saat diterapi kejiwaan di pondok pesantren, mereka ada yang marah-marah, diam, bahkan telanjang sambil teriak-teriak. "Saya prihatin," ujar pimpinan Pondok Pesantren Dzikrussyifa Asma Berojomusti, K.H. Muzzakin, pada Tempo, Minggu, 13 April 2014.

Menurut Muzzakin, 46 tahun, 40 orang caleg itu datang dari pelbagai tempat di Tanah Air, mulai dari Pontianak, Kalimantan Barat, Lampung, Jakarta, dan Banten. Juga dari Pekalongan, Jawa Tengah, Malang, Sidoardjo, Surabaya, Gresik, dan Lamongan. Dari 40 orang tersebut, ada tiga orang yang justru lebih dahulu datang sebelum pencoblosan pemilu legislatif 9 April 2014.

MELINDA KUSUMA NINGRUM | MICHELLE GABRIELA MOMOLE | NINIS CHAIRUNNISA | SUJATMIKO

Pilihan Editor: Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus