Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin masih mengingat momen saat Paus Fransiskus mengunjungi kantor KWI pada Kamis, 5 September 2024. Tujuh bulan lalu, pemimpin tertinggi umat katolik itu menghadiri acara di KWI bersama penyandang disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan editor: PSU Serang: Menang Lagi Setelah Cawe-cawe Menteri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Beliau selalu mau jika diminta foto, diminta berkat. Padahal beliau lelah. Apalagi melihat penyandang disabilitas, beliau pasti akan berhenti,” kata Antonius ditemui di kantor KWI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 21 April 2025.
Antonius mengatakan, Fransiskus menganggap semua manusia sebagai umat. Sehingga Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu tak membutuhkan proteksi berlebih saat berada di Indonesia. Sifat bersahaja tersebut, misalnya, ditunjukkan saat Kepala Negara Vatikan itu lebih memilih Innova Zenix sebagai kendaraannya selama di Indonesia. Mobil putih itu bukan antipeluru.
Uskup Keuskupan Bandung ini menceritakan, Fransiskus selalu berhenti jika melihat orang tua, orang sakit, wanita hamil, dan anak kecil. Menurut Antonius, saat bertemu dengan umat, Fransiskus selalu membawa persiapan. Misalnya, hadiah seperti rosario untuk orang katolik, medali untuk bukan orang katolik, dan permen untuk anak-anak.
“Ini yang luar biasa yang ada dalam diri Paus. Karena kesederhanaannya, orang itu bisa berbela rasa. Makin bisa berbela rasa dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Beliau memanusiakan manusia,” kata Antonius, yang mengaku bertemu beberapa kali dengan Fransiskus di dalam maupun luar negeri.
Di kantor KWI, Paus meninggalkan "Tugu Nilai" sebagai bukti kunjungannya. Prasasti itu disertai lambang Paus Fransiskus dengan frasa latin "Miserando atque eligendo" yang artinya "Karena Dia punya belas kasih, Dia memilihnya."
Hari ini, Senin, 21 April 2025, Paus Fransiskus meninggal di tempat tinggalnya di Casa Santa Marta, Vatikan. Pada pukul 09.45. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun dari Casa Santa Marta. “Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," kata Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin.
Paus Fransiskus wafat setelah pulang dari rumah sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.
Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk. Dokter mendiagnosis Paus Fransiskus terkena pneumonia bilateral pada Selasa, 18 Februari 2025. Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk pemulihan.