Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengangguran merupakan masalah sosial yang hingga kini masih terus eksis. Di Indonesia, jumlah pengangguran terus mengalami fluktuasi. Setiap tahunnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tahunan mengenai tingkat pengangguran terbuka (TPT) di seluruh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada periode 2020-2021, BPS kembali mengeluarkan data tingkat pengangguran terbuka. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di berbagai daerah mengalami peningkatan dari 2020 ke 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun provinsi dengan TPT paling tinggi dipegang oleh Riau dengan TPT sebesar 9,91 persen per November 2021. Meskipun angka tergolong cukup tinggi, TPT Riau 2021 sebenarnya mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan TPT tahun 2020 yang mencapai 10,34 persen.
Kemudian provinsi kedua yang memiliki angka pengangguran tertinggi adalah Jawa Barat. TPT Jawa Barat per November 2021 mencapai 9,82 persen. Sama seperti Riau, TPT Jawa Barat juga mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 10,46 persen.
Penurunan yang sama juga dialami oleh Provinsi Banten yang tahun ini menempati posisi ketiga sebagai provinsi dengan angka pengangguran tertinggi. Pada 2020, Banten memiliki TPT sebesar 10,64 persen yang kemudian turun menjadi 8,98 persen pada 2021.
Penurunan TPT yang cukup drastis terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Pada 2020, DKI Jakarta menjadi daerah dengan TPT tertinggi mengalahkan Riau, yakni 10.95 persen. Jumlah tersebut turun drastis menjadi 8,5 persen pada 2021. Angka tersebut membuat Jakarta menjadi daerah dengan TPT terbesar ke-4 di seluruh Indonesia.
Dilansir dari bps.go.id, berikut adalah data lengkap mengenai delapan provinsi dengan TPT tertinggi 2021:
- Kepulauan Riau 9,91 persen
- Jawa Barat : 9,82 persen
- Banten : 8,98 persen
- DKI Jakarta : 8,5 persen
- Sulawesi Utara : 7,06 persen
- Maluku : 6,93 persen
- Kalimantan Timur : 6,83 persen
- Sumatra Barat : 6,52 persen
BANGKIT ADHI WIGUNA