Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alasan Munaslub Partai Berkarya Tunjuk Muchdi Pr Jadi Ketua Umum

Badaruddin Andi Picunang mengatakan penunjukan Muchdi Pr didasari keinginan untuk merevitalisasi marwah partai menjadi lebih baik.

12 Juli 2020 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan Komandan Kopassus TNI Angkatan Darat, Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Berkarya mendapuk Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandjono sebagai ketua umum partai menggantikan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Muchdi Pr sebelumnya merupakan wakil ketua umum di partai tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua panitia Munaslub Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengatakan penunjukan Muchdi didasari keinginan untuk merevitalisasi marwah partai menjadi lebih baik. "Selama ini pengelolaannya tidak terlalu baik menurut teman-teman kader dan cenderung vakum," kata Badaruddin kepada Tempo, Ahad, 12 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badaruddin mengatakan, Munaslub Berkarya yang terjadi Sabtu, 11 Juli 2020 adalah puncak kejenuhan para kader yang menunggu arahan dari pimpinan pusat. Selama dua tahun terakhir mereka menantikan petunjuk bagaimana menjalankan organisasi yang baik.

Namun menurut Badaruddin, tak ada arahan dari Tommy Soeharto selama ini. Bahkan putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu juga tak melakukan evaluasi atas hasil Pemilu 2019. "Tidak ada rapat-rapat," ujar Badaruddin.

Barulah ketika Badaruddin cs membentuk Presidium Penyelamat Partai Berkarya pada Maret lalu, kubu Tommy segera menggelar rapat pleno dan rapat pimpinan nasional. Meski begitu, ia menyebut rapimnas itu tak sesuai mekanisme partai.

Dalam rapat pleno yang digelar Rabu lalu, 8 Juli 2020, Tommy mengatakan akan mencabut keanggotaan dan mencopot kader yang ingin menggelar Munaslub. Kemarin, Tommy dan Sekretaris Jenderal Berkarya Priyo Budi Santoso juga mendatangi lokasi Munaslub di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan.

"Kami ini dianggap ilegal dan merasa mereka sudah memecat kami. Padahal memecat itu kan ada mekanisme hukum," kata Badaruddin, yang oleh Munaslub didapuk menjadi Sekretaris Jenderal.

Munaslub Partai Berkarya kemarin juga menghasilkan sejumlah poin putusan lain. Di antaranya mengubah nama dan logo partai menjadi Beringin Karya (Berkarya) sesuai akta pendirian 5 Mei 2016, menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, hingga meminta kepada negara agar Soeharto dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus