Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Amanat Ciganjur Minta Penyelenggaraan Pemilu 2024 Taati Konstitusi

Amanat Ciganjur mendeklarasikan pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur termasuk menaati konstitusi.

16 Desember 2023 | 12.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Shinta Nuriyah melaksanakan saur bersama anak jalanan, kaum dhuafa, serta anak yatim piatu di Vihara Dhanagun Kota Bogor Jawa Barat, Selasa, 7 Mei 2019. ANTARANEWS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh di lingkaran mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengeluarkan Amanat Ciganjur untuk merespons proses pemilu yang sedang berjalan. Mereka mendeklarasikan pemilu harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur termasuk menaati konstitusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanda tangan Amanat Ciganjur terdiri atas istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid; mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; pastor Romo Benny Susetyo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Gomar Gultom, dan filsuf Karlina Supelli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amanat Ciganjur mengatakan, kekuasaan perlu dikontrol dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarinisme yang justru dapat menghancurkan tujuan dari kekuasaan itu sendiri. "Demokrasi adalah sistem untuk menjaga kekuasaan dapat terkontrol dan terkelola," tulis Amanat Ciganjur dalam siaran pers, Sabtu, 16 Desember 2023.

Amanat Ciganjur menyatakan, penyelenggara, pengawas, peserta, dan semua warga yang terlibat dalam Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati HAM. "Untuk membentuk pemerintahan yang memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia," tulis Amanat Ciganjur.

Pemilu 2024, menurut Amanat Ciganjur, harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat. Mereka tidak menghendaki pemilu yang mementingkan kelompok tertentu dan meminggirkan sebuah elemen bangsa.

Tak hanya itu, Amanat Ciganjur meminta Pemilu 2024 dijalankan secara berkeadaban. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak harus mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara harus menjaga netralitasnya.

Amanat Ciganjur juga meminta Pemilu 2024 digunakan sebagai upaya menjaga nilai luhur, hak dan kemerdekaan seluruh warga yang telah dijamin oleh konstitusi. "Pemilu 2024 harus mentaati konstitusi sebagai pijakan utama, pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman," tulis Amanat Ciganjur.

Terakhir, Amanat Ciganjur meminta Pemilu 2024 dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus