Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Badan Gizi Nasional: Tahap Awal Program Makan Bergizi Gratis Sasar 15-20 Juta Anak

Badan Gizi Nasional sudah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga serta UMKM untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis.

5 November 2024 | 06.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa menunjukkan menu makan bergizi gratis saat diuji coba di SMPN 270, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024. Dalam uji coba tersebut menu makanan yang disediakan yakni nasi dengan lauk ayam teriyaki, sayur, tahu goreng, jeruk, dan susu dengan harga per porsi Rp23.000. Selain itu diberikan juga buku tulis. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu makan bergizi gratis akan dimulai pada 2 Januari 2025. Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha pun menyatakan program itu akan menyasar sekitar 15-20 juta anak pada 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami sedang menghitung berapa anak yang akan kita intervensi dari Rp 71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak," kata dia dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin, 4 November 2024. "Memang belum seluruhnya anak Indonesia, karena dananya masih terbatas."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk persiapan pelaksanaan program itu, Ikeu menyebut BGN sudah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga serta UMKM yang akan menyuplai makanan di 82 titik tersebut. BGN juga telah membuat buku dan standar operasional makanan yang perlu disediakan.

“Kita sudah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim), di Jawa ada 50 titik, sedangkan di luar Jawa ada sekitar 32 titik, itu juga tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah titik-titik itu," kata Ikeu.

BGN juga sudah mendidik sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengoperasikan unit-unit layanan di seluruh wilayah Indonesia. “Yang sudah dilantik sekitar 1.000 orang, dan kita sekarang pada tahap kedua karena SPPI ini yang akan mengoperasionalkan unit-unit layanan tersebut, dan terdiri dari tiga orang, yakni satu manajer, satu ahli akuntansi, dan satu tenaga gizi untuk memastikan makan bergizi gratis memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,” kata Ikeu.

Selain itu, menurut Ikeu, setahun ini pemerintah sudah melakukan uji coba di beberapa titik atau unit pelayanan dapur yang menyasar minimal 3.000 anak. “Itu sudah dilakukan selama setahun sampai Bulan November ini dan berjalan lancar, sehingga menjadi referensi kita untuk melaksanakan unit pelayanan yang kita buat di berbagai tempat tersebut,” kata dia.

Kepala BGN Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan program makan bergizi gratis akan melaksanakan tiga metode untuk mencapai target program. Pertama, membangun dapur pusat di setiap wilayah satuan layanan BGN. Kedua, penempatan dapur pusat di sekolah atau pesantren jika jumlah siswanya minimal 2.000 orang.

"Yang ketiga, kami akan layani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau menggunakan makanan yang sekarang itu sudah berkembang dengan vakum yang bisa tahan selama satu tahun," kata Dadan.

Pengiriman makanan dengan vakum tersebut, kata dia, mempertimbangkan lokasi-lokasi terpencil yang membutuhkan waktu 30 menit, sehari, bahkan berhari-hari untuk menjangkaunya dari pusat kota/kabupaten. "Sehingga kami bisa kirim sekali pengiriman dalam waktu satu pekan atau satu bulan dengan variasi menu, sehingga makanan itu tinggal buka, dimakan, tapi setelah dibuka kan langsung basi, jadi menu makanannya bervariasi," kata Dadan.

Selain itu, menurut Dadan, BGN akan membentuk satuan pelayanan di daerah yang akan menangani 3.000 sasaran, dan akan menggandeng pemerintah daerah untuk bekerja sama membangun infrastrukturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus