Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan ia pernah memiliki ide untuk membangun parkir bawah tanah di area Monumen Nasional atau Monas sebagai salah satu upaya mengentaskan kemacetan Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya sebagai bagian dari pengadaan tempat parkir luas dan murah di Jakarta. Bahkan, kata Ahok, parkir ini bisa gratis apabila pemilik kendaraan memiliki tiket bus langganan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dulu konsep saya itu, membangun di bawah Monas yang hampir 70 hektare ukurannya, itu parkir bawah tanah. Sehingga kendaraan yang mau masuk Sudirman-Thamrin yang macet, itu mereka akan parkir di sana,” kata Ahok dalam kanal YouTube-nya Panggil Saya BTP yang tayang pada Jumat, 3 Mei 2024.
Konsep lain yang sempat dimiliki Ahok adalah membangun superblok di tanah milik pemerintah provinsi. Ia mengatakan superblok ini sebagai tempat tinggal keluarga muda yang bekerja di Jakarta. Sebab, kata dia, pasangan muda menghabiskan 4 jam untuk pulang pergi bekerja di Jakarta.
Melalui superblok ini, pemerintah menyediakan apartemen dengan sewa bulanan yang murah. “Ibaratnya saya dulu sampaikan, sewa apartemen seperti tinggal di rumah kost,” kata Ahok.
Ahok mengatakan warga bisa menyewa apartemen murah ini untuk hari kerja. Di akhir pekan, warga bisa kembali ke rumahnya sehingga bisa menghemat BBM atau uang transportasi kerja untuk menyicil keperluan lain.
“Jadi dengan cara seperti itulah kita berharap kendaraan yang masuk atau bekerja di ibu kota, selain kendaraan umum, itu bisa menolong,” ujar Ahok.