Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Lama Perjanjian Batu Tulis Megawati - Prabowo, Responsnya Setelah PDIP Tetapkan Ganjar Capres 2024

Bagaimana respons Prabowo sebelum dan setelah Ganjar Pranowo ditetapkan Megawati sebagai Capres 2024 dari PDIP. Apa itu perjanjian Batu Tulis?

25 April 2023 | 10.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya janji politik kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mendukungnya di Pilpres 2014 silam. Ikrar itu tertuang dalam Perjanjian Batu Tulis yang diteken keduanya pada 16 Mei 2009.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alih-alih mendukung Prabowo, dalam dua Pilpres terakhir yakni 2014 dan 2019, PDIP justru menjadi seteru politik Gerindra. Pilpres 2024 mendatang harusnya jadi momentum bagi Megawati menepati Perjanjian Batu Tulis dengan membuat koalisi antara PDIP dan Gerindra. Beberapa waktu lalu, Prabowo santer diisukan bakal berdampingan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kader PDIP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isu politik itu kian menguat usai Prabowo dan Ganjar terlihat akrab dalam kunjungan bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di panen raya di ladang sawah Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Maret 2023. Momen keakraban itu pun ramai dikaitkan dengan kemungkinan keduanya berkolaborasi di Pilpres 2024. Jokowi pun seolah memberi sinyal politik dalam momen mesra antara Prabowo-Prabowo itu.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya terbuka menggaet Gubernur Jawa Tengah itu dalam Pilpres 2024. Syaratnya, kata dia, Prabowo jadi calon presiden merupakan keputusan mutlak. Hashim menutup opsi Prabowo menjadi calon wakil presiden. Menurutnya, Prabowo jauh lebih senior dari Ganjar. Senioritas, kata dia, merupakan jaminan pengalaman lebih matang dalam berpolitik.

“Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden,” kata Hashim dalam acara deklarasi Prabowo Mania 08 di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Maret 2023.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa kader PDIP, termasuk Ganjar, tidak akan menjadi Calon Wakil Presiden 2024. Hal tersebut ditekankan Rudy karena Ketum PDIP sudah menegaskan bahwa Capres 2024 dari kader partai. “Nggak mungkin (Ganjar Cawapres) karena PDIP sudah menyampaikan pada HUT kemarin bahwa Calon Presiden itu dari kader partai sendiri, calon presiden, bukan wapres,” tegas FX Rudy, di Solo, Kamis, 16 Maret 2023 malam.

Angan koalisi PDIP dengan Gerindra sepertinya memang jauh panggang dari api. Pada Jumat lalu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri justru mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Pengumuman itu disampaikan dalam konferensi pers di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat. “Menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati dalam pengumumannya, Jumat, 21 April 2023.

Peluang berkoalisi memang masih ada meskipun kemungkinannya kecil. Jokowi bahkan menyebut Prabowo sebagai salah satu opsi pendamping Ganjar sebagai Cawapres. Hal itu disampaikan Jokowi usia Salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, pada Sabtu, 22 April 2023. “Nah iya, Pak Prabowo,” ucap Jokowi mengiyakan pertanyaan awak media terkait kemungkinan Menteri Pertahanan itu bersanding dengan Ganjar dalam Pilpres 2024.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun memberi tanggapan perihal kemungkinan dirinya menjadi cawapres Ganjar. Prabowo menyatakan bahwa dirinya sudah dicalonkan sebagai presiden dari Partai Gerindra, bukan cawapres. Ia menyebut partainya itu sudah cukup kuat untuk mengusungnya sebagai capres. Meski demikian, Prabowo tak menampik koalisi bisa terjadi jika ada dinamika.

“Partai saya mencalonkan saya sebagai capres, dan partai saya agak kuat juga sekarang,” ucap Prabowo kepada awak media saat ditemui usai bertemu dengan Jokowi di kediaman Presiden di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu. “Ya kecuali nanti ada perkembangan atau dinamika. Tapi jangan berandai-andai,” kata dia.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ikut memberi respons terkait pernyataan Prabowo yang menolak dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Hasto menegaskan tak ada kawin paksa dalam mencari pasangan untuk Ganjar di Pilpres 2024. “Ya, tentu saja kami kan tidak ada model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap bangsa dan negara,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 24 April 2023, dikutip ANTARA.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus