Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRABOWO Subianto memanggil 49 calon menteri dan kepala lembaga negara ke kediamannya, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Sebagian besar nama-nama calon anggota kabinet Prabowo tersebut merupakan kader partai politik atau terafiliasi dengan partai politik pendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu hari berikutnya, Prabowo memanggil para calon wakil menteri dalam kabinetnya mendatang. Hingga Selasa malam, tercatat 48 orang yang sudah mendatangi kediaman Prabowo. Separuh dari mereka berlatar belakang anggota partai politik. Sisanya berasal dari organisasi masyarakat, tim pendukung dalam pilpres, pengusaha, dan akademikus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data sementara yang diperoleh media ini, kabinet Prabowo akan terdiri atas 48 kementerian. Kementerian tersebut bakal diisi oleh 48 menteri dan 58 wakil menteri. Sejumlah kementerian terdiri atas dua wakil menteri, serupa kabinet Presiden Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyoroti kabinet Prabowo yang mayoritas berasal dari partai politik, atau terafiliasi dengan partai politik, serta tim pendukung dalam pilpres. Ia menilai kondisi tersebut merupakan konsekuensi dari koalisi gemuk pendukung pemerintahan Prabowo mendatang. Adapun Prabowo dan Gibran akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober pekan depan.
"Otomatis perimbangan menjadi besar. Kalau tidak, dikhawatirkan ada dinamika atau resistansi dari partai pengusung. Jadi, titik temu atau kompromi lewat formulasi kehadiran partai politik di kabinet," kata Agung, Selasa, 15 Oktober 2024.
Menjawab kritik itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim bahwa daftar calon anggota kabinet Prabowo tersebut sebagian besar berasal dari kalangan profesional meski mereka diajukan oleh partai politik. "Banyak dari profesional. Jadi, memang usulan dari parpol. Baik menteri, kepala badan, maupun wamen lebih banyak dari kalangan profesional," kata Dasco.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo