Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar (Kedubes) Hungaria meresmikan pojok buku di Perpustakaan Umum Taman Literasi Martha Christina Tiahahu pada Sabtu pagi, 14 Oktober 2023. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian acara Hungary Welcomes The World: Stipendium Hungaricum Scholarship and Career Expo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian pojok buku ini diadakan untuk mendorong pertukaran budaya melalui literatur Hongaria, buku-buku politik serta buku biografi. Dubes Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay menyerahkan secara langsung sebanyak delapan buku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Acara ini lebih dari sekadar pertemuan. Ini adalah bukti dari semangat kerja sama yang abadi antara Indonesia dan Hungaria," ujar Lilla Karsay saat peresmian.
Buku pertama berjudul Budapest: Between East and West. Buku ini ditulis oleh Victor Sebestyen dan dipublikasikan pertama kali pada tahun 2022. Buku ini bercerita tentang kisah Budapest, kota yang terletak di garis patahan antara Timur dan Barat di jantung Eropa.
Buku kedua berjudul The Hungarian Way of Strategy karya Balasz Orban. Buku ini terbit pertama kali pada 2021. Orban memanfaatkan berbagai keilmuan yang luas serta berbagai contoh dari sejarah dan budaya populer. Melalui buku ini, dia memberikan pemahaman kepada para pembaca yang tidak terbiasa dengan geografi dan sejarah Hongaria.
Buku ketiga yang diserahkan Kedubes Hungaria berjudul The Paul Street Boys oleh Ferenc Molnar. Novel yang berlatar belakang tahun 1889 ini menceritakan tentang anak-anak sekolah di lingkungan Józsefváros, Budapest. The Paul Street Boys menghabiskan waktu luang di tanah kosong yang dianggap sebagai "tanah air" oleh mereka.
Buku keempat dengan judul The Man from The Future karya Ananyo Bhattacharya. Melalui buku ini, Ananyo Bhattacharya menulis tentang John von Neumann, seorang yang berperan penting dalam mengembangkan mekanika kuantum, komputasi, dan bom atom.
Buku kelima karya Magda Szabo berjudul Abigail. Abigail menyajikan kisah petualangan seorang gadis remaja yang bersekolah di sekolah putri Calvinis, Hungaria timur selama Perang Dunia II terjadi.
Buku keenam adalah Cubed:The Puzzle of Us All karya Erno Rubik. Lebih dari sekadar membahas perjalanannya dalam menciptakan kubus eponim, Rubik membahas masalah yang tak terelakkan selama tindakan penemuan apa pun. Dia mengungkapkan bagaimana rasanya mengalami kesuksesan yang menakjubkan dari objek yang dia buat murni untuk permainannya sendiri. Buku Cubed menawarkan sebuah pandangan yang unik tentang ilmu penciptaan yang tidak sempurna.
Buku ketujuh yang diserahkan Lilla Karsay adalah buku resep masakan berjudul EU-ASEAN Cook Book. Sesuai judulnya, buku ini merangkum resep-resep masakan dari berbagai negara.
Buku terakhir adalah The Parliament in Budapest karya Muszaki Kiado. Buku album ini memandu pembaca menyusuri seluruh bangunan di gedung Parlemen raksasa Budapest yang menjadi tempat bekerja badan legislatif Hungaria dan beberapa pejabat tertingginya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah bergabung hari ini. Mari kita rayakan masa lalu, rangkul masa kini, dan nantikan masa depan yang penuh dengan peluang tanpa batas," kata Lilla.