Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan dirinya telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri membahas banjir di Jakarta. Pertemuan itu terjadi saat Gubernur Jakarta Pramono Anung mengunjungi Pintu Air Manggarai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rano, sebenarnya Megawati turut mengundang Pramono ke Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Namun saat itu Pramono harus membuat keputusan penting saat meninjau salah satu pintu air yang vital di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebenarnya Ibu mau ketemu bareng. Ibu sebenarnya mengundang kami berdua, Cuma Manggarai siaga dua,” kata Rano saat wawancara bersama Tempo di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.
Rano mengatakan Megawati punya perhatian khusus soal banjir. Presiden RI ke-5 itu menanyakan beberapa hal seputar detail kondisi banjir dan penanganannya. Rano mengaku telah menjelaskan beberapa hal kepada Megawati. “Tapi Ibu tetap bilang mau dengar langsung dari Pak Gubernur,” ujar dia.
Sehingga Pramono dan Rano yang merupakan kader PDIP rencananya bersama-sama akan menemui Megawati beberapa waktu mendatang. Namun, Rano belum bisa memastikan waktunya.
Seperti diketahui, Pramono meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 Maret 2025. Saat melakukan peninjauan, Pramono memutuskan untuk membuka sejumlah pintu air yakni tiga pintu air yang mengalir ke arah Banjir Kanal Barat setinggi 800 sentimeter, dua pintu air ke arah Masjid Istiqlal setinggi 400 sentimeter, pintu air ke arah Jembatan Merah setinggi 300 sentimeter, dan dua pintu air Tangki setinggi 400 sentimeter.
Menurut mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu, mayoritas banjir yang melanda Jakarta awal Maret lalu merupakan kiriman dari daerah lain. Ia menyebut curah hujan di Jakarta masih relatif rendah.
Untuk itu, Pramono mengatakan telah berkomunikasi dengan beberapa kepala daerah di sekitar Jakarta. Ia ingin mencari solusi jangka panjang untuk persoalan tahunan ini. Namun, menurut dia, waktu pertemuan itu belum disepakati. “Belum. Nanti kalau langsung saya jawab namanya ngapusi,” kata dia pada Selasa, 4 Maret 2025.