Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan strategi untuk mengerek suara usai elektabilitasnya dan Mahfud Md berada di posisi buncit dalam survei Litbang Kompas. Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen kalah disalip Anies-Muhaimin dengan elektabilitas sebesar 16,7 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar mengatakan, dia akan bertemu dengan masyarakat untuk meningkatkan perolehan suaranya. Dia juga berujar konsolidasi partai dan relawan sudah mulai berjalan. "Targetnya suaranya naik," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Hari ini, dia dijadwalkan melanjutkan kampanye ke Tangerang dan Bekasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perihal survei teranyar, Ganjar membiarkan itu menjadi perdebatan di masyarakat. "Biarkan itu menjadi domain publik untuk saling mendiskusikan," ucapnya saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Kamis, 14 Desember 2023. Tugasnya, kata Ganjar, adalah bertemu dengan masyarakat.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud. Pasangan yang diusung oleh koalisi PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo itu kini disebut hanya memiliki elektabilitas sebesar 15,3 persen.
Sementara pasangan Prabowo-Gibran berada di puncak dengan 39,3 persen dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua dengan 16,7 persen. Akan tetapi jumlah pemilih yang masih belum menentukan pilihan atau pun tidak menjawab pun cukup tinggi, masih mencapai 28,7 persen.
Survei tersebut dilakukan dengan wawancara secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023. Kompas memilih 1.364 responden dengan menggunakan metode acak bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Mereka menyatakan tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dan margin of error sebesar plus minus 2,65 persen.
Dalam ulasannya, Litbang Kompas menyebutkan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud itu karena adanya perpindahan dukungan yang terjadi pada basis pemilih PDIP dan Jokowi. Mereka menyatakan hanya 40,7 persen pemilih PDIP dan Jokowi yang kini memilih Ganjar Pranowo. Sebaliknya, pemilih PDIP yang memberikan suaranya kepada Prabowo Subianto cenderung meningkat, dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.
Pilihan Editor: Tanggapi Survei Litbang Kompas, Politikus PDIP Klaim Penerus Jokowi bukan Prabowo tetapi Ganjar Pranowo
HAN REVANDA PUTRA