Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Rudy Sufahriadi dilantik dalam jabatan barunya sebagai Sekretaris Utama Lemhanas RI. Upacara serah terima jabatan dari pejabat sebelumnya, Komjen Purwadi Arianto kepada Rudy dilakukan pada Rabu kemarin, 24 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Serah terima jabatan Sekretaris Utama Lemhanas RI dari pejabat lama Komjen Purwadi Arianto kepada pejabat baru Irjen Rudy Sufahriadi sudah dilakukan pukul 14.00 WIB,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dalam keterangannya, Kamis, 25 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ramadhan menyebut pelaksanaan kegiatan upacara sertijab ini diawali dengan laporan perwira upacara. Selanjutnya dilaksanakan sumpah janji jabatan dan pelepasan tanda jabatan oleh pejabat lama kepada pejabat baru.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan sesuai dengan Keputusan Gubernur Lemhannas RI Nomor Kep. 102 Tahun 2023 tanggal 9 Mei 2023.
Dalam acara serah terima jabatan tersebut, turut hadir seluruh pejabat Lemhannas RI, perwakilan peserta PPSA XXIV dan PPRA LXV Lemhannas RI, serta pengurus Perista Lemhannas RI.
Sekilas tentang Irjen Rudy
Rudy Sufahriadi merupakan perwira polisi kelahiran 23 Agustus 1965 Ia menjadi Perwira tinggi Polri sejak 25 Agustus 2021. Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhannas, Rudy mengemban amanat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah dan meninggalkan jabatannya pada 6 April 2023. Rudy merupakan lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang brimob.
Saat menjabat sebagai Kapolres Poso pada Januari 2006, Rudy pernah menjadi korban penembakan teroris. Hal itu terjadi saat dirinya menunaikan salat subuh berjamaah di Masjid Raya Poso, Rudy ditembak dari jarak dekat oleh salah satu dari dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
Rudy berhasil selamat dari peristiwa itu Kemudian identitas kedua teroris tersebut baru terungkap bertahun-tahun kemudian, yakni Enal Tao sebagai eksekutor dan Yono Sayur yang membawa sepeda motor.
Enal tewas di Aceh pada tahun 2010, sementara Yono tewas ditembak pasukan Operasi Tinombala pada tanggal 10 November 2016
M JULNIS FIRMANSYAH