Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kenali Warna Baret 3 Matra TNI, Ada yang Terilhami Selendang Nyi Roro Kidul

Warna baret TNI 3 matra TNI AD, TNI AL, TNI AU memiliki filosofi tersendiri sebagian besar bermakna keberanian dan pengabdian.

27 Juli 2021 | 14.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menjalankan tugasnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibagi dalam 3 matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Hal yang membedakannya yaitu, warna baret TNI. Setiap prajurit akan memiliki baret sesuai matra mana ia bertugas. Selain itu, setiap matra TNI memiliki pasukan khusus dan memiliki warna baret tersendiri.

Untuk mendapatkan baret TNI yang digunakan seorang anggota TNI juga sering disebut dengan istilah pembaretan. Untuk mendapatkannya, setiap prajurit harus memiliki keahlian dalam bertempur dan keterampilan lainnya. Tidak heran jika baret ini menjadi suatu kebanggan bagi setiap prajurit.

Baret Hijau
Baret ini digunakan untuk salah satu pasukan TNI AD (Angkatan Darat), Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat). Selain bewarna hijau, baret ini memiliki lambang Cakra Sapta Agni atau lambang satuan khusus ini sendiri. lambang tersebut untuk membedakan antara pasukan Kostrad dengan pasukan Infanteri dan Mabesad yang juga mengenakan baret bewarna hijau.

Baret Hitam
Baret ini digunakan untuk pasukan kavaleri yang biasanya membawa kendaraan lapis baja seperti, tank dan mobil panser. Pasukan ini berada di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang komandannya berpangkat Brigadir Jenderal. Selain itu, baret hitam untuk pasukan kavaleri ini terdapat lambang Tri Daya Cakti. Lambang tersebut untuk membedakannya dengan TNI yang bertugas di Mabes (Markas Besar) TNI.

Baret Jingga
Korps Pasukan Khas atau Kopaskhas merupakan pasukan elite yang berasal dari satuan TNI AU (Angkatan Udara) dan menggunakan baret bewarna jingga. Menukil dari kanal tni-au.mil.id, penggunaan baret ini dilatarbelakangi saat operasi penerjunan payung pertama oleh 13 personel Angkatan Udara Republik Indonesia pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 1947 di Sambi Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Warna jingga pada Baret Paskhas bermakna bahwa para prajurit Paskhas mempunyai jiwa keberanian dan jiwa kerelaan berkorban yang tinggi didukung dengan keteguhan hati yang mantap.

Baret Ungu
Baret ini digunakan oleh korps marinir dari TNI AL (Angkatan Laut). Menukil kanal militer.id, alasan digunakannya baret tersebut terinspirasi dari tokoh mitologi Jawa, Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul memiliki selendang bewarna ungu yang dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara. Selain itu, warna ungu juga terinspirasi dari bunga bougenville yang melambangkan sebuah pengabdian seorang prajurit Korps Marinir. 

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Selain Brigjen Faridah Faisal Berikut Jenderal Perempuan TNI AD Lainnya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus