Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ketua Umum Golkar Sebut Timing Yahya Staquf ke Israel Tak Pas

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Staquf ke Israel terjadi di saat waktu yang tak tepat.

16 Juni 2018 | 15.14 WIB

Seorang demonstran Palestina, Haitham Abu Sabla (23) yang terluka saat tabung gas air mata yang dilepaskan oleh pasukan Israel bersarang di wajahnya, menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza selatan, 8 Juni 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Perbesar
Seorang demonstran Palestina, Haitham Abu Sabla (23) yang terluka saat tabung gas air mata yang dilepaskan oleh pasukan Israel bersarang di wajahnya, menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza selatan, 8 Juni 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai  kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf ke Israel terjadi pada  waktu yang tak tepat. Menteri Perindustrian ini tidak berkomentar banyak soal substansi kunjungan Yahya Staquf. 

"Timing-nya tak pas," ujar Airlangga di rumah dinasnya di jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat, 15 Juni 2018. Saat ini, kata Airlangga, pemerintah Indonesia sedang getol-getolnya meningkatkan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. "Saat sekarang kan kita mengupayakan untuk mensupport Palestina," katanya. 

BACA JUGA: DPR Kritik Kunjungan Yahya Staquf ke Israel

Dukungan itu diwujudkan pemerintah Indonesia dengan menolak permintaan visa kunjungan beberapa warga Israel ke Indonesia dan memprotes pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke kota suci Yerussalem. Akibat sikap keras itu, Pemerintah Israel sempat mengancam akan membalas dengan menolak permintaan visa warga Indonesia ke sana.

Padahal, setiap tahun ada puluhan ribu warga Indonesia yang berkunjung ke Yerussalem setiap tahun untuk ziarah ke kota suci umat Kristen dan Islam itu. 

BACA JUGA: Ini Profil Lembaga Yang Mengundang Yahya Staquf ke Israel

Pada 10 Juni 2018 lalu, Yahya Cholil Staquf yang juga Khatib Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengisi kuliah umum yang diadakan oleh American Jewish Committee (AJC). Dalam video yang diunggah AJC, Yahya menyebutkan dia hanya meneruskan nilai-nilai yang digaungkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, terutama soal  toleransi beragama.

Namun, kunjungan Yahya ke Israel itu menuai kontroversi. Pasalnya, kunjungan seorang pejabat tinggi di lingkaran Istana Kepresidenan bisa diinterpretasikan  sebagai dukungan Indonesia pada keberadaan Israel. Sampai saat ini, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia.  

BACA JUGA: Ini Isi Pidato Yahya Staquf di Israel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus