Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperkirakan menyerap anggaran antara Rp 1-2 triliun per bulan mulai Maret 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan angka terbaru itu setelah rekonstruksi anggaran kementerian dan lembaga telah selesai.
Zulhas mengatakan pemerintah telah melakukan persiapan selama hampir dua bulan untuk pelaksanaan MBG dalam skala yang lebih besar bulan ini.
“Diperkirakan Maret akan dilaksanakan. Mungkin per bulan bisa menyerap anggaran sampai Rp 1 – 2 triliun. Kenapa selama ini masih kecil? Ya, memang kan baru selesai urusan anggaran,” kata dia pada konferensi pers di gedung Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025.
Menurut Menko Pangan itu, pemerintah perlu menyiapkan rantai pasok lantaran adanya kebutuhan yang semakin besar untuk program unggulan Presiden Prabowo itu. Selain itu, kebutuhan makanan di tiap wilayah berbeda. Adapun Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 82,9 juta penerima manfaat makan gratis ini pada akhir tahun.
Dengan target jumlah penerima sebanyak itu, pemerintah menghitung kebutuhan beras hingga empat juta karung dan kebutuhan telur hingga lima juta butir. Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan diri menghadapi dampak lingkungan dari MBG. Zulhas maupun menteri atau kepala badan lainnya tak menjelaskan dampak lingkungan yang dimaksud.
“Oleh karena itu kami perlu persiapan dan ketersediaan bahan-bahannya. Karena Maret ini akan berkali-kali lebih besar,” ujar Zulhas.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan BGN sudah akan melayani tiga juta penerima manfaat MBG di seluruh Indonesia dalam dua pekan ke depan. Kini telah ada lebih dari dua juta orang penerima MBG, dengan 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
BGN menganggarkan kurang lebih Rp 1 triliun per bulan untuk menyalurkan MBG bagi tiga juta orang tersebut. Sedangkan, untuk mencapai target 82,9 juta orang penerima manfaat MBG per akhir tahun, ia memperkirakan BGN butuh Rp 25 triliun per bulan.
“Kami sudah memiliki anggaran Rp 71 triliun di 2025. Jadi tambahannya nanti akan Rp 25 triliun per bulan,” kata Dadan.
Sejauh ini, ketua BGN itu mengatakan, perihal anggaran makan bergizi gratis berjalan lancar. Hal itu dikarenakan perkara blokir dan rekonstruksi anggaran atas instruksi Presiden Prabowo Subianto telah selesai. “Setelah buka blokir sudah lancar ya, aman,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini