Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Koesnadi Hardjosoemantri memiliki peran besar dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM periode 1986-1990 itu adalah pencetus lahirnya Kuliah Kerja Nyata atau KKN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan peran besarnya itu, Museum UGM menggelar pameran temporer bertajuk Karsa Karya Koesnadi Hardjosoemantri. Pameran digelar untuk mengungkapkan karsa dan karya yang telah didedikasikan oleh Koesnadi sebagai salah satu putera terbaik UGM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Museum UGM Djaliati Sri Nugrahani mengatakan kiprah Koesnadi telah menonjol sejak ia menjadi mahasiswa.Ia mengajak rekannya sesama mahasiswa untuk berpartisipasi dalam program Pengerahan Tenaga Mahasiswa atau PTM periode pertama. "PTM memiliki peran penting karena menginspirasi gerakan mahasiswa mengajar, seperti Indonesia Mengajar. Selain itu, PTM juga menginisiasi lahirnya KKN," kata dia dikutip dari laman UGM, Kamis, 23 November 2023.
Melihat perjalanan Koesnadi
Pameran yang dibuka pada 16 November ini menampilkan 15 koleksi peninggalan Koesnadi. Pameran ini rencananya akan berlangsung hingga 29 November 2023.
Djaliati mengatakan penyelenggaraan pameran sekaligus memperingati 10 tahun Museum UGM. Pameran ini menampilkan sosok Koesnadi melalui pemikiran dan karyanya yang didedikasikan kepada almamater, bangsa dan negara.
Pameran ini menampilkan sosok Koesnadi yang terbagi dalam empat tema. Cerita dimulai dari tema This is Koesnadi yang merepresentasikan idealisme seorang mahasiswa dalam memperjuangkan pendidikan. Lalu bergeser ke tema Bagimu Pertiwi yang menggambarkan kiprah Koesnadi di bidang pendidikan, kebudayaan, dan lingkungan hidup yang didedikasikan bagi bangsa dan negara.
Sebagai tokoh lingkungan hidup, Koesnadi berkontribusi dalam mencetuskan dan mendorong diterbitkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ia juga giat menjadi aktivis lingkungan hidup dan sempat menjadi Sekretaris Menteri Negara PPLH/KLH periode 1980-1986.
Di bidang pendidikan dan kebudayaan, Koesnadi sempat menjabat sebagai Kepala Direktorat Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan, Atase Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI Den Haag Belanda, Rektor UGM serta Direktur Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran
Selanjutnya, cerita berlanjut di tema Pulang ke Bulaksmur dengan merepresentasikan kiprah Koesnadi di UGM, setelah kembali dari kiprahnya di luar kampus. Kiprah Koesnadi menjadi Rektor UGM ke-8 juga ditampilkan di sini.
Tema Asa Berkarya Sepanjang Masa menjadi segmen penutup pameran yang menggambarkan sosok Koesnadi. Di akhir hayatnya, ia telah pensiun dari UGM namun masih berkontribusi di dunia pendidikan dengan menjabat sebagai Rektor Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta.
Adapun beberapa koleksi yang ditampilkan adalah plakat kenang-kenangan peringatan 50 tahun SMA N 1 Kupang. Plakat ini menandai peringatan 50 Tahun SMA N 1 Kupang yang didirikan 11 November 1950. SMA ini menjadi sekolah tempat Koesnadi Hardjasoemantri melakukan program PTM. Di sana, ia mengabdi dan mengajar para siswa selama 1 tahun, mulai tahun 1951-1952.
Koleksi lain adalah toga dan topi guru besar, papan nama Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, buku hukum tata lingkungan, lencana anugerah pendidikan pengabdian dan ilmu pengetahuan, pin gambar bintang serta dasi bermotif biru. Selain itu, penjepit dasi beruliskan program Magister Ilmu Hukum, pengait dasi berlogo tunas kelapa, pin berlogo WUSC EUMC, Al-Qur’an, buku organizer, kotak lembaran diary, serta mobil toyota corona 2000.
“Apa yang disajikan dalam pameran ini tentu belum merepresentasikan karsa dan karya Koesnadi Hardjasoemantri secara komperehensif. Namun, diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada khalayak tentang ilmu, kearifan, dedikasi, semangat dan kerendahan hati beliau,” kata Djaliati.
Pilihan Editor: Wisuda UGM 2023, Ini Daftar Wisudawan Terbaik Hingga Termuda