Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jakarta, menerima kunjungan semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk mendiskusikan masalah di Jakarta. Terbaru, PWM DKI Jakarta didatangi oleh Pramono Anung, selaku calon gubernur nomor urut 3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wakil Ketua PWM DKI Jakarta, Agus Suradika, menyampaikan tidak ada keputusan untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jakarta. Sebab hingga saat ini Muhammadiyah masih terbuka untuk didatangi oleh semua paslon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadi kalau untuk arahan harus memilih A, B atau C, itu tidak ada di Muhammadiyah. Kami lihat semua paslon saat ini tidak ada yang mempunyai catatan bermasalah dengan hukum," ucap Agus saat ditemui Tempo, usai dikunjungi Pramono Anung, Sabtu, 29 September 2024.
Agus mengatakan, posisi PWM DKI Jakarta untuk menyukseskan Pilgub hanyalah sebatas memberikan pedoman terhadap program-program para paslon. Pedoman ini tujuannya sebagai panduan jika paslon itu terpilih menjadi gubernur di Jakarta.
"Muhammadiyah memberikan guidance saja, guidance-nya tadi, kalau orang sudah tercela secara moral, tercela secara etik, tidak memiliki integritas, saya yakin tidak akan dipilih," ujar Agus, sembari menyebut, "Tapi kami lihat calon-calonnya sekarang, tidak ada track record buruk."
Terkait sosok Pramono Anung, Agus menjabarkan bahwa mantan Sekretaris Kabinet itu datang berkunjung tidak dengan pemikiran yang kosong. Artinya sudah banyak program dan disusun oleh Pramono Anung jika terpilih di Pilgub Jakarta.
Selain itu, Pramono Anung disebutnya juga tidak menjelek-jelekkan paslon yang lain, maupun gubernur-gubernur sebelumnya. Sikap serupa ini, dianggap Agus, sebagai sosok yang menarik bagi Muhammadiyah.
"Kalau sudah ada semangat memberikan penghormatan, penghargaan kepada gubernur sebelumnya, itu kan nilai positif yang dimiliki seorang leader. Dia (Pramono) tidak dalam posisi menjelekkan siapapun, itu menarik buat kami," ucap Agus.
Sementara itu, Pramono Anung mengakui bahwa Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi yang cocok banyak hal untuk Jakarta. Dia mengklaim, berdialog dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah bukanlah hal yang baru baginya.
"Jadi kalau saya di lingkungan Muhammadiyah, bukan hal yang baru sebenarnya. Terus terang saya selalu mendapatkan energi intelektual," ujar Pramono, sembari menyebut, "Karena di Muhammadiyah itu ruang debat, diskusi, sharing tentang hal-hal yang bersifat intelektual."
Pilihan editor: Cara Ridwan Kamil Cegah Tawuran Anak Muda di Jakarta